Page 200 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 200

a.   Manusia sebagai mahkluk ciptaan  Tuhan  Yang Maha Esa
                     dianugerahi hak asasi untuk menjamin keberadaan harkat dan
                     martabat kemuliaan dirinya serta keharmonisan lingkungannya;

                b.  HAM merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri
                     manusia, bersifat universal dan langgeng, sehingga harus dilindungi,
                     dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi
                     atau dirampas oleh siapapun;
                c.   Untuk melaksanakan Deklarasi Universal tentang HAM dan
                     Instrumen internasional lainnya mengenai HAM yang telah
                     diratifikasi Indonesia.

                     Berdasarkan ketentuan menimbang pada butir b Undang-undang
                HAM, sudah sangat jelas bahwa hak asasi manusia termasuk masyarakat
                hukum adat harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, tidak boleh
                diabaikan dirampas oleh siapapun termasuk Negara. Hak Milik
                masyarakat Hukum Adat secara tegas dilindungi dan dijamin dalam
                Undang-Undang HAM Pasal 6 ayat (1) dan (2) yang menyatakan:
                     (1)  Dalam rangka penegakan hak asasi manusia, perbedaan dan
                         kebutuhan dalam masyarakat hukum adat harus diperhatikan
                         dan dilindungi oleh masyarakat, dan pemerintah.
                     (2)  Identitas budaya masyarakat Hukum Adat, termasuk hak atas
                         tanah ulayat dilindungi, selaras dengan perkembangan zaman.

                     Dalam penjelasan pasal 6 ayat (1) dan (2) secara nyata dikemukakan
                bahwa hak adat yang masih berlaku dan dijunjung tinggi dalam
                masyarakat hukum adat harus dihormati dan dilindungi dengan tetap
                memperhatikan hukum dan peraturan perundang-undangan serta
                tidak bertentangan dengan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Konsep
                pengakuan bersyarat terhadap Hak Ulayat yang dimiliki oleh masyarakat
                adat juga berlangsung di masa-masa awal Orde Baru, terutama ketika
                dikeluarkan sejumlah Undang-Undang seperti :
                e.   Undang-Undang Pokok Kehutanan

                Pesan konstitusional Pasal 33 UUD 1945 telah diterjemahkan juga
                ke dalam Undang-undang Pokok Kehutanan Nomor 5 Tahun 1967,


                                           183
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205