Page 217 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 217

Hukum Adat yang ada di Maluku, karena berbagai pembangunan
                     yang dilakukan demi kepetingan umum, namun di sisi lain juga
                     harus menjaga akan esksitensi hak ulayat atas Tanah Yang dikuasai/
                     dimiliki oleh masyarakat hukum adat. Hal ini merupakan satu
                     problematika hukum yang dialami oleh masyarakat hukum adat
                     atas hak ulayat.

                          Permasalahan terkait dengan Hak Ulayat Masyarakat Hukum
                     Adat di Maluku terjadi juga karena belum adanya payung hukum
                     dalam hal ini Perda Provinsi Maluku maupun Perda Kabupaten/
                     Kota  yang mengatur secara khusus terkait dengan Hak  Ulayat
                     Masyarakat Hukum Adat.
                         Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
                     Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
                     memberikan kewenangan bagi Daerah-Daerah untuk bisa membuat
                     Peraturan Daerah (Perda) yang memberikan pengakuan terhadap
                     hak ulayat atas tanah masyarakat hukum adat. Dengan demikian,
                     pemerintah daerah kabupaten/kota merupakan lini pertama yang
                     dapat memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap hak
                     ulayat atas tanah masyarakat hukum adat. Otonomi daerah, yang
                     membentuk pemerintahan daerah yang dekat dengan rakyat,
                     diharapkan dapat meningkatkan pengakuan dan perlindungan
                     hukum terhadap hak ulayat masyarakat hukum adat yang sering
                     diabaikan dalam kehidupan bernegara.

                2)  Konflik Hak Ulayat di Halmahera Provinsi Maluku Utara
                Negara dalam konteks Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 merupakan organisasi
                kekuasaan rakyat tertinggi dari seluruh rakyat yang mengemban kewajiban
                dan tanggung jawab untuk menyejahterakan rakyat atas sumber-sumber
                agraria yang dikuasainya. Penggunaan instrumen hak menguasai negara,
                pemerintah setelah melakukan pemetaan peruntukkan dan penggunaan
                tanah dapat menentukan hubungan hukum antara manusia/Badan
                Hukum dengan tanah, serta melakukan pengawasan atas perbuatan-
                perbuatan hukum yang dilakukan oleh Orang/Badan Hukum tersebut
                dengan tanah yang dihaki. Namun, liberalisasi ekonomi terutama di masa


                                           200
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222