Page 46 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 46

inilah yang hendak diwujudkan oleh hukum sesuai pendapat Gustav Radbruch
            tentang tiga tujuan hukum yakni kepastian hukum, kemanfaatan hukum
                              49
            dan keadilan hukum.  Untuk mencapai tujuan hukum tersebut diperlukan
            instrumen-instrumen hukum dalam peraturan perundang-undangan.

                Maidin Gultom memberikan pengertian keadilan sebagai penghargaan
            terhadap setiap orang yang menurut harkat dan martabatnya sebagai pribadi
            dan dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang ada di luar pribadinya.
                                                                             50
            Keadilan telah  menjadi  pokok  pembicaraan  serius  sejak  awal munculnya
            filsafat Yunani. Keadilan dalam catatan sejarah pemikiran manusia dimulai
            sejak zaman Socrates, Plato dan Aristoteles. Sampai sejauh ini konsep dan
            teorisasi keadilan tetap aktual dibicarakan. Dalam kajian teoritik tentang
            keadilan ditemukan sejumlah konsep yang terkait dengan nilai dan etika
            dalam kehidupan.
                Orang dapat pula menganggap keadilan sebagai sebuah gagasan atau
            realita  absolut  dan  mengasumsikan  bahwa  pengetahuan  dan  pemahaman
            tentang keadilan hanya bisa didapat secara parsial dan melalui upaya filosofi
            yang sangat sulit. Atau sebagian lagi orang dapat mengganggap keadilan sebagai
            hasil dari pandangan umum agama atau filsafat tentang dunia secara umum.
            Jika demikian halnya orang dapat mendefinisikan dan memberikan konsep
            keadilan dalam satu pengertian atau pengertian lain dari pandangan ini.

                Salah satu paham pemikiran tentang hukum adalah positivisme.
            Positivisme mengajarkan bahwa hukum hanya bersumber dari suatu
            kekuasaan yang sah dalam masyarakat. Menurut Hans Kelsen bahwa “hukum
            adalah sebuah tata perilaku manusia”.  Obyek yang diatur sebuah tatanan
                                             51
            hukum adalah perilaku satu individu dalam hubungannya dengan satu atau
            beberapa individu lain, perilaku timbal balik antar individu. Oleh sebab itu
            hukum dalam paham positivisme merupakan suatu sistem aturan yang terdiri


            Muttaqien), PT Nuansa dan Nusamedia, Bandung, 2004, hlm.239.
                49   Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum: Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis, Cet II, PT
            Gunung Agung Tbk, Jakarta, 2002, hlm. 112
                50   M. Syukri Akub dan Baharuddin Badaru, Wawasan Due Process of Law dalam
            Sistem Peradilan Pidana, Rangkang Education, Yogyakarta, 2012, hlm.17.
                51   Hans Kelsen. Teori Hukum Murni, Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif (Pure Theory
            of Law), Nusa Media, Bandung, 2008, hlm. 35.


                                            29
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51