Page 47 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 47

dari beberapa peraturan yang memuat kesatuan yang dilaksanakan melalui
            suatu sistem tertentu.

                Dalam kaitannya dengan hukum, hakikat keadilan yang ingin dicapai
            oleh paham positivisme adalah keadilan legal-formalistik (formal justice), yang
            bermakna bahwa aturan-aturan seyogyanya tidak sekedar adil tetapi harus
            dilaksanakan secara jujur, sejalan dengan standar-standar prosedural yang
            semestinya dan tanpa peduli akan ras, kelas ataupun status sosial lainnya.
            Keadilan formal adalah keadilan yang mengacu pada ketentuan-ketentuan
            formal seperti undang-undang. Beberapa teori tentang keadilan prosedural
            berpendirian bahwa prosedur yang adil akan membawa hasil yang adil pula.
                Konsep keadilan formal sangat jauh dari nilai keadilan substantif
            (substantial justice). Keadilan substantif dimaknai sebagai keadilan yang
            diberikan sesuai dengan aturan-aturan hukum subtantif, tanpa melihat
            kesalahan-kesalahan prosedural. Ini berarti bahwa apa yang secara formal-
            prosedural benar, bisa saja disalahkan secara materiil dan substansinya
            melanggar keadilan. Demikian sebaliknya apa yang secara formal salah bisa
            saja dibenarkan jika secara materil dan subtansinya sudah cukup adil.

                John  Rawls  sebagai  salah  satu eksponen paham hukum positivisme
            dikelompokkan sebagai penganut ajaran keadilan formal. Rawls percaya
            bahwa keadilan formal yang dibangun dari hukum formal (peraturan
            perundang-undangan) dan bahkan sifatnya yang administratif-formalistik
            dapat menjamin keadilan oleh karena semua manusia harus diperlakukan
            sama atau dengan kata lain bahwa keadilan formal dapat diperoleh karena
            aturan yang menuntut adanya kesamaan. 52
                John Rawls menggambarkan pentingnya keadilan prosedural untuk
            mendapatkan kesetaraan yang fair atas kesempatan. Untuk itu struktur dasar
            adalah subjek utama keadilan. Struktur dasar adalah sistem aturan publik. Apa
            yang dilakukan seseorang bergantung pada apa yang dikatakan aturan publik.
            Pertimbangan dasar gagasan ini untuk memperlakukan persoalan pembagian
                                                          53
            distributif sebagai masalah keadilan prosedural murni.  Lebih lanjut menurut

                52   Andre Ata Ujan, Keadilan dan Demokrasi; Telaah Filosofi Politik John Rawls, Cet. V,
            Kanisius, Bandung, 2007, hlm. 27.
                53   John Rawls, Uzair Fauzan,  Teori Keadilan.  Dasa-Dasar Filsafat Politik Untuk

                                            30
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52