Page 54 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 54

Dari pandangan kebebasan, masalah keadilan berada di antara tiga
            hal utama yakni kesejahteraan, kebebasan dan kebajikan. Bukan semata-
            mata bagaimana orang harus memperlakukan orang yang lain, tetapi juga
            menyangkut apa yang akan dilakukan hukum (about what the law should be),
                                                         69
            dan bagaimana masyarakat akan disusun kembali.  Bagi Michael Sandel,
            penentuan keadilan perlu menyentuh aspek moral sosial dengan memasuki
            aspek kebajikan (virtue), yakni tindakan untuk memilih mana yang terbaik
            melalui penentuan prioritas tindakan, yang meningkatkan sikap dan watak
            yang mencerminkan karakter yang baik untuk membuat masyarakat menjadi
            lebih baik. Sekalipun orang beranggapan bahwa masalah moral semata-mata
            menyangkut penilaian mental, tetapi masyarakat luas lebih menghendaki
                                                               70
            kebajikan berdasar moral memperoleh pengakuan hukum.  Michael Sandel
            sendiri mengedepankan ukuran  virtue  (kebajikan) yang berpangkal pada
            moral, etika.



            D.  Tinjauan tentang Teori Kepastian Hukum
            Kepastian hukum sebagai salah satu tujuan hukum dapat dikatakan sebagai
            bagian dari upaya mewujudkan keadilan. Bentuk nyata dari kepastian hukum
            adalah pelaksanaan atau penegakan hukum terhadap suatu tindakan tanpa
            memandang siapa yang melakukan. Dengan adanya kepastian hukum setiap
            orang dapat memperkirakakan apa yang akan dialami jika melakukan tindakan
            hukum tertentu. Kepastian diperlukan untuk mewujudkan prinsip persamaan
            di hadapan hukum tanpa diskriminasi. 71

                Kepastian merupakan ciri yang tidak dapat dipisahkan dari hukum,
            terutama untuk norma hukum tertulis. Hukum tanpa nilai kepastian akan
            kehilangan makna karena tidak dapat lagi digunakan sebagai pedoman
            perilaku bagi setiap orang. Kepastian sendiri disebut sebagai salah satu tujuan
            dari hukum.

                69   Ibid. hal. 6-10
                70   Sistem hukum di negara-negara Anglo-Saxon memberi peran kepada hakim
            dalam membentuk hukum (judge made law). Ketentuan perundang-undangan (acts)
            lebih merupakan pre-skripsi daripada sebagai kaidah yang mengikat langsung masyarakat.
            Keberlakuan ketentuan yang berupa pre-skripsi itu, ditetapkan melalui keputusan hakim.
                71   Moh. Mahfud MD, loc. cit.

                                            37
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59