Page 20 - Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
P. 20

ada juga penguasaan yuridis yang meskipun memberi kewenangan untuk
             menguasai secara fisik, tetapi penguasaan secara fisiknya berada pada
             pihak lain.

                   Pihak lain itu dapat dengan sah menguasai tanah tersebut secara
             fisik, seperti melalui hubungan sewa menyewa, tetapi dapat juga secara
             tidak sah atau secara liar. Selain itu terdapat juga penguasaan yuridis yang
             tidak memberikan kewenangan untuk menguasai tanah secara fisik, seperti
             dalam hak tanggungan.
                   Hak Menguasai dari Negara juga berbeda dari jenis hak penguasaan
             lainnya. Hak Menguasai dari Negara meliputi semua sumber daya agraria,
             tanpa ada yang terkecuali (Pasal 33 ayat 3 UUD 45). Namun, Hak
             Menguasai dari Negara tidak memberi kewenangan untuk menguasai
             sumber daya agraria secara fisik dan menggunakannya seperti halnya hak
             atas tanah, karena sifat Hak menguasai dari Negara semata-mata hukum
             publik (semata-mata beraspek publik, yakni semata-mata kewenangan
             mengatur), sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 2. Dalam hal Negara
             sebagai penyelenggara Negara memerlukan tanah untuk melaksanakan
             tugasnya, tanah yang bersangkutan akan diberikan kepadanya selaku
             Badan Penguasa, melalui Lembaga Pemerintah yang berwenang, seperti
             dengan hak pakai. Tanah diberikan kepada lembaga tersebut dengan suatu
             hak atas tanah, untuk dikuasai secara fisik dan digunakan, bukan sebagai
             Badan Penguasa yang mempunyai Hak Menguasai yang disebut dalam
             pasal 2 UUPA, tetapi sebagai badan hukum seperti halnya perorangan
             dan badan-badan hukum perdata yang diberi dan menjadi pemegang
             hak atas tanah.



             2.   Jenis (Sistematika) Hak Penguasaan atas Sumber Daya
                   Agraria

                   Menurut UUPA, hak-hak penguasaan agraria itu secara sistematis,
             bisa diurutkan sebagai berikut:


             a.    Hak Bangsa Indonesia atas Tanah
                   Bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan yang universal dan
             merupakan subyek utama bagi penguasaan hak atas tanah, namun
             dalam arti masih bersifat umum dan perlu diatur kemudian melalui




                                                             Tinjauan Pustaka  13
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25