Page 21 - Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
P. 21

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) yang merupakan bentuk
             implementasi Hak bangsa yang selanjutnya disebut hak Menguasai Negara.
                   Hak Bangsa merupakan hak yang paling tinggi dan meliputi semua
             tanah yang ada di wilayah negara yang merupakan tanah bersama, bersifat
             abadi, dan menjadi induk bagi hak-hak penguasaan lain atas tanah.
             Pengaturan hak penguasaan atas tanah ini dimuat dalam pasal 1 ayat (1)
             sampai ayat (3) UUPA. Hak bangsa Indonesia atas tanah ini mempunyai
             sifat komunal, yang artinya semua tanah yang ada dalam wilayah negara
             Indonesia merupakan tanah bersama rakyat indonesia yang telah bersatu
             dengan bangsa Indonesia (Pasal 1 ayat (1) UUPA). Selain itu mempunyai
             sifat religius artinya seluruh tanah yang ada dalam wilayah Negara
             Republik Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa (Pasal 1
             ayat (2) UUPA). Hubungan bangsa Indonesia dengan tanah bersifat abadi,
             yang artinya selama rakyat Indonesia bersatu dengan bangsa Indonesia
             hubungannya akan terus berlangsung tiada terputus untuk selamanya. Sifat
             abadi pulalah yang menjadikan dalam keadaan apapun dan bagaimanapun
             tidak ada sesuatu kekuasaan yang dapat memutuskan dan meniadakan
             eksistensi hubungan tersebut(pasal 1 ayat(3) UUPA).
                   Subyek (Pemegang Hak) pada Hak Bangsa adalah seluruh rakyat
             Indonesia sepanjang masa yang bersatu sebagai Bangsa Indonesia, yaitu
             generasi-generasi yang akan datang.  Untuk tanah yang dihaki ialah
                                                12
             semua tanah yang ada dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Tidak
             ada tanah yang merupakan res nullius.
                                                13
                   Menurut Boedi Harsono, penyataan tanah yang dikuasai oleh Bangsa
             Indonesia sebagai tanah bersama tersebut menunjukkan adanya hubungan
             hukum di bidang Hukum Perdata. Hak Bangsa Indonesia dalam Hukum
             Tanah nasional adalah hak kepunyaan, yang memungkinkan penguasaan
             bagian-bagian tanah bersama dengan Hak Milik oleh warga negara secara
             individual. 14
                   Aspek perdata berkaitan dengan unsur kepunyaan, yang apabila
             diletakkan pada hak bangsa berarti memberikan kewenangan untuk


                   12 Boedi Harsono, 2008, Hukum Agraria Indonesia, Djambatan, Jakarta, hlm 267.
                   13 Ibid.
                   14 Boedi Harsono (II), Menuju Penyempurnaan Hukum Tanah Nasional dalam Hubungannya
             dengan TAP MPR RI IX/MPR/2001, Universitas Trisakti, Jakarta, Maret 2002, hlm 43, seperti
             yang dikutip dalam Urip Santoso,  2006, Hukum Agraria dan Hak-Hak Atas Tanah, Kencana,
             Jakarta, hlm 77.


            14      Pengakuan dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat di Kawasan Hutan
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26