Page 17 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 17
2 Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras
di Kabupaten Sukoharjo
Kebutuhan pangan (beras) merupakan kebutuhan dasar yang
paling esensial bagi masyarakat Indonesia dan perlu dipenuhi
terlebih dahulu sebelum kebutuhan lainnya dalam mempertahankan
hidup dan kehidupan. Karbohidrat utama dalam pola konsumsi
masyarakat terbesar didapat dari beras sebesar 80%, hal tersebut
hampir merata di seturuh Indonesia dan lebih dari 30% pengeluaran
rumah tangga miskin dialokasikan untuk beras, sehingga beras
merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar dalam ketahanan
pangan di Indonesia (Suryana, 2012). Undang-Undang Pangan No.
18 Tahun 2012 mendefinisikan bahwa: “Ketahanan pangan sebagai
kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan individu
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumiah
maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau
serta sesuai dengan keyakinan dan budaya, untuk dapat hidup
sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan”. Sejarah telah
menunjukkan bahwa masalah ketahanan pangan erat kaitannya
dengan stabilitas ketahanan sosial, ekonomi, politik dan keamanan
atau ketahanan nasional secara keseluruhan. Kegagalan dalam
mewujudkan swasembada beras dapat mempengaruhi sendi-sendi
ketahanan Nasional, oleh karena itu swasembada pangan yang
berketanjutan merupakan hal penting dalam sistem ketahanan
pangan nasional serta menjadi syarat mutlak bagi pembangunan
pertanian nasional (Suryana, 2012). Sebagai Negara agraris dengan
beras sebagai makanan pokok, maka peningkatan jumlah penduduk
mengakibatkan peningkatan pada kebutuhaan akan beras. Menurut
data statistik Indonesia bahwa dengan jumlah penduduk terbesar
ke-empat di dunia dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,2 % per
tahun dengan penduduk di tahun 2015 sebesar 255 juta jiwa, maka
di tahun 2020 penduduk Indonesia mencapai 271 juta jiwa (Badan
Pusat Statistik, 2015 dan Murdaningsih dkk, 2017), sedangkan
konsumsi beras per tahun per kapita rerata 139,15 Kg (Sibuea, 2014;
Govindaprasad. P. Ka and Manikandanb, K. 2014), dengan asumsi
95 % mengkonsumsi beras, maka pada tahun 2020 kebutuhan beras
tiap tahun dapat diperkirakan yaitu sekitar 37 juta Ton.