Page 21 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 21
6 Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras
di Kabupaten Sukoharjo
Badan Pusat Statistik Tahun 2014, jumlah rumah tangga pertanian
pada tahun 2013 sebanyah 26,14 juta rumah tangga, sub sektor
tanaman pangan mendominasi rumah tangga usahan pertanian
yakni sebesar 17,73 juta rumah tangga, sedangkan sisanya sebanyak
10,60 juta rumah tangga adalah di sub sektor hortikultura (BPS, 2014)
Indonesia pernah mengalami swasembada beras (surplus beras)
beras pada tahun 1969 hingga 1984. Setelah tahun tersebut Indonesia
belum lagi bisa mencukupi kebutuhan beras dalam negeri, yang mana
memaksa melakukan impor beras. Besar impor semakin lama semakin
tinggi seiring dengan kurang mampunya negara dalam mencukupi
kebutuhan pangan dalam domestik sendiri (Kumalasari dkk, 2013),
akan tetapi peningkatan produksi padi nasional mencatat rekor
tertinggi terjadi lagi pada 2016, berdasarkan data yang dikeluarkan
Kementerian Pertanian (Kementan) yang berkoordinasi dengan
Badan Pusat Statistik, produksi padi pada 2016 mencapai 79,14 juta
ton gabah kering giling (GKG). Angka ini naik 4,96 persen dari tahun
sebelumnya. Pada 2016 luas tambah tanam nasional menjadi 14,73
juta hectare, sehingga Indonesia tidak lagi melakukan impor seiring
meningkatnya produksi beras hingga 2016 dan oleh pemerintah
tahun 2016 dijadikan pijakan mewujutkan swasembada beras yang
pernah diraih Indonesia pada 1984 (Kementerian Pertanian , Badan
Pusat Statistik 2017).
Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah pertanian (sawah)
yang potensial karena mendapatkan air irigasi dari Waduk Gajah
Mungkur (perairan danau buatan). Waduk Gajah Mungkur adalah
sebuah waduk yang terletak di selatan Kabupaten Sukoharjo, Propinsi
Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung
sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo, dengan
hulu di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dan hilirnya di Kabupaten
Lamongan, Jaswa Timur. Kebutuhan air untuk tanaman padi di
daerah irigasi Kabupaten Sukoharjo adalah 1 na(satu) liter/detik/
hektar. (Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo 2017).
Kebutuhan bahan pangan untuk peningkatan produksi
pertanian terutama untuk makanan pokok untuk kepentingan
penduduk secara langsung memberikan kontribusi terhadap