Page 24 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 24
Bab I Pendahuluan 9
ekonomi dari daerah tersebut, namun demikian keinginan manusia
untuk memperbaiki kehidupan ekonomi tidak berarti manusia boleh
mengorbankan kelestarian alam. (Munasinghe, 1992, dan Juhadi,
2007). Menurut Callaghan (1992), Kenkyu (1998), dan Yoshida (1994),
manfaat langsung dari lahan sebagai use values (nilai penggunaan)
pada lahan perta nian dapat berupa 2 jenis manfaat berikut.
1. Marketed output (luaran yang dapat dipasarkan), yaitu
berbagai jenis produk dengan nilai terukur secara empirik
dan diekspresikan dalam harga output yaitu berbagai produk
pertanian dari kegiatan eksploitasi pertanian termasuk biomass
dari pasca panen (daun, jerami, dan kayu). Jenis manfaat ini
bersifat individual, dalam pengertian manfaat yang diperoleh
secara legal hanya dapat dinikmati oleh para pemilik lahan.
2. Unpriced benefit (output dengan nilai tidak ter ukur secara empirik
atau harganya tidak dapat ditentukan secara eksplisit), jenis
manfaat ini tidak hanya dapat dinikmati oleh pemilik lahan tetapi
dapat pula dinikmati oleh masyarakat luas atau bersifat komunal.
Contohnya yaitu lahan sebagai media abiotik (fisik) merupakan
tempat tumbuhnya tanaman untuk memenuhi kebutuhan
panagan (swsembada pangan), wahana bagi berkembangnya
tradisi dan budaya pedesaan (culture).
Pemamfaatan lahan untuk budidaya pertanian merupakan
pemanfaatan lahan yang paling aman karena akan menjaga
ekosisten lingkungan, beberapa faktor pembatas terhadap
lingkungan perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa
hasil yang berkelanjutan (lestari). Pencegahan terhadap perubahan
lingkungan berupa perubahan penggunaan lahan dapat menekan
urbanisasi, kurangnya lapangan kerja di pedesaan sebagai petani
dapat mendorong terjadinya urbanisasi dan urbanisasi seringkali
menimbulkan berbagai masalah sosial-ekonomi di daerah perkotaan
(Soerjani, dkk., 2001)
Pemerintah sebenarnya telah membuat rencana umum tata ruang
suatu daerah/wilayah sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian
lahan, dengan tujuan pemanfaatan lahan dan air dapat dilakukan