Page 27 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 27
12 Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras
di Kabupaten Sukoharjo
lahan terhadap swasembada beras di Kabupaten Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo dengan tetap memperhatikan lahan sesuai
peruntukakannya diantaranya melalui perencanaan zonasi pada lahan
pertanian terhadap tekanan perubahan penggunaan lahan pertanian.
c. Kegunaan penelitian lainnya yaitu untuk dapat memberikan
arahan pemanfaatan lahan secara maksimal sebagai sumberdaya
alam, tanpa mengorbankan keseimbangan lahan sebagi fungsi
sosial dan fungsi produksi pertanian untuk kesejahteraan
masyarakat serta tetap menjaga keberlanjutan lahan pertanian
(swasembada beras).
4. Keaslian penelitian
Penelitian tentang perubahan penggunaan lahan banyak
dilakukan, di antaranya oleh Hidayatullah, dkk (2002), Irawan
(2005), Bakar (2008), dan Haryadi (2009). Lebih lanjut Hidayatullah
(2002) mengatakan bahwa salah satu altematif untuk mengatasi
penciutan lahan sawah adalah melaksanakan program ekstensifikasi
pertanian melalui pencetakan sawah di luar Jawa, terutama di
daerah yang telah memiliki lahan pertanian. Untuk mengurangi
risiko kegagalan akibat faktor tanah, maka sejak awal perlu diketahui
sifat dan jenis tanah, kesesuaian lahan dan kemampuan lahan serta
kendalanya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kendala topografi
dan kesuburan tanah relatif mudah untuk diatasi yaitu dengan jalan
pemupukan, penambahan bahan organik, dan pembuatan teras.
Irawan (2005) mengadakan penelitian mengenai perubahan
lahan sawah berkaitan dengan potensi dampak, pola pemanfaatannya,
dan faktor determinan. Lebih lanjut dikatakan bahwa perubahan
penggunaan lahan sawah ke non sawah dapat menimbulkan
dampak negatif secara ekonomi, social, dan lingkungan. Perubahan
penggunaan lahan sulit dihindari dan dampak yang ditimbulkan
terhadap swasembada pangan cenderung bersifat permanan,
komulatif, dan progresif. Hasil penelitiannya yaitu bahwa perubahan
lahan sawah ke penggunaan non pertanian seperti kompleks
perumahan, kawasan industri, kawasan perdagangan, dan sarana
public lainnya merupakan ancaman bagi sawsembada pangan.
Banyak peraturan yang diterbitkan pemerintah untuk mengendalikan