Page 82 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 82
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67
Berdasarkan definisi tersebut diatas maka ruang lingkup
ketahanan pangan dapat dilihat dari tiga dimensi yaitu: (1) dimensi
ruang lingkup swasembada pangan secara nasional, daerah dan
rumah tangga yang terkait dengan aspek kuantitas ketersediaan
pangan, (2) dimensi waktu dan musim yang terkait dengan aspek
stabilitas ketersediaan pangan sepanjang waktu, dan (3) dimensi
sosial ekonomi rumah tangga yang terkait dengan aspek aksesibilitas
rumah tangga ter hadap bahan pangan, aspek kualitas konsumsi
pangan, dan aspek keamanan pangan. Ketahanan pangan di tingkat
nasional atau daerah dapat diartikan sebagai agregasi swasembada
pangan pada tingkat rumah tangga (Soetrisno,1998). Namun
pendapat tersebut tidak sejalan dengan Simatupang (1999), yang
mengemu kakan bahwa lingkup swasembada pangan mulai dari
tingkat nasional hingga tingkat individu pada dasarnya merupakan
suatu hirarki de ngan aspek ketahanan pangan yang tidak selalu
sama untuk setiap tingkatan hirarki. Swasembada pangan di tingkat
nasional, regional atau lokal tidak selalu menjamin swasembada
pangan di tingkat rumah tangga akibat ketim pangan distribusi
pendapatan rumah tangga. Dalam kaitan ini masalah kelancaran
distribusi pangan juga memiliki peranan penting agar bahan pangan
yang tersedia dapat diakses oleh seluruh kelompok rumah tangga
kaya dan miskin.
2. Dampak perubahan penggunaan lahan terhadap
swasembada beras
Perubahan penggunaan lahan pertanian merupakan dampak
secara langsung terhadap swasembada pangan, akibatnya akan
mengurangi aksesibilitas ekonomi para buruh tani terhadap bahan
pangan, padahal kelompok masyarakat miskin pada umum nya
rentan terhadap kerawanan pangan. Selain hal tersebut, daya beli
pangan kelompok masyarakat lainnya juga akan berkurang aki bat
naiknya harga pangan yang dirangsang oleh penurunan produksi
pangan dari perubahan penggunaan lahan. Dampak lainnya dari
sisi produksi, munculnya masalah pangan disebabkan oleh berbagai
faktor seperti: meningkatnya serangan hama, terja dinya kekeringan
atau banjir, rusaknya jaring an irigasi, dan turunnya harga pangan.