Page 83 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 83
68 Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras
di Kabupaten Sukoharjo
Secara agronomis beberapa faktor tersebut dapat menimbulkan
masalah pangan melalui mekanisme yang berbeda yaitu akibat
turunnya luas panen atau turunnya produktivitas usahatani. Begitu
pula dampak yang ditimbulkan oleh setiap faktor tersebut terhadap
masalah pangan memiliki sifat yang berbeda pula. Berbagai faktor
tersebut di atas pada dasarnya dapat menimbulkan masalah pangan
akibat hilangnya peluang produksi pangan, baik akibat penurunan
luas panen atau akibat penurunan produktivitas usahatani. Namun
peluang produksi yang hilang tersebut dapat bersifat sementara
(temporer) dan bersifat permanen. Pada peristiwa serangan
hama, penurunan harga pangan, kekeringan atau banjir masa-
lah pangan yang ditimbulkan dapat dikatakan bersifat temporer,
dalam pengertian bahwa masalah pangan tersebut hanya muncul
manakala peristiwa tersebut terjadi. Tetapi pada kasus Perubahan
lahan, masalah pangan yang ditimbulkan bersifat permanen, artinya
masalah pangan tersebut tetap akan terasa dalam jangka panjang
meskipun perubahan penggunahan lahan pertanian sudah tidak
terjadi lagi (Irawan, 2005).
Beberapa faktor penyebab (dampak) perubahan penggunaan
lahan pertanian terha dap masalah pangan tidak dapat segera
dipulihkan. Lahan pertanian yang sudah diubah penggunaan ke
non pertanian ber sifat pemanen atau tidak pernah berubah kembali
menjadi lahan pertanian. Dengan kata lain, perubahan lahan
pertanian ke penggunaan non pertanian memiliki sifat irreversible.
Hal ini karena dengan berubahnya lahan pertanian men jadi kawasan
industri, kawasan perdagangan atau kompleks perumahan, maka
nilai lahan akan naik berlipat ganda. Fenomena ini ditunjukkan oleh
perbandingan antara nilai sewa lahan pertanian dibanding nilai sewa
lahan non pertanian yang sangat besar, yaitu sekitar 1 : 622 untuk
kompleks perumahan, 1: 500 untuk kawasan industri dan 1 : 14 untuk
kawa san wisata (Agus dan Syaukat, 2004; Simatupang dan irawan,
2003)
Pengurangan luas lahan pertanian bersi fat permanen, hal ini
menyebabkan masalah pangan yang disebabkan oleh perubahan
penggunaan lahan selama kurun waktu tertentu (tahun ke 0 hingga