Page 90 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 90

BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN   75



             zonasi  lahan  pertanian  (sawah)  di Kabupaten  Sukoharjo.  Istilah
             “zonasi”  yang artinya adalah  pemisahan  suatu  ruang  lingkungan
             kedalam beberapa bagian atau beberapa mintakat, maka zonasi dapat
             diterjemahkan menjadi zonasi. Zonasi lahan pertanian mempunyai
             beragam  potensi  dan  kegiatan  yang  diusahakan,  namun  rawan
             terhadap konflik kepentingan  antar  pengguna lahan.  Perbedaan
             kepentingan ini  dapat menyebabkan konflik  pemanfaatan  ruang
             yang  pada  akhirnya  akan menyebabkan kerusakan lingkungan.
             Penyusunan zonasi diharapkan mampu menahan atau menekan laju
             perubahan penggunaan lahan di daerah penelitian, sehingga arahan/
             perancangan zonasi di daerah penelitian ini sesuai peruntukan bagi
             keperluan yang menyeluruh dan terpadu terutama bagi ketahanan
             pangan melalui  swasembada beras berkelanjutan  (Motik, dkk,
             2007). Zonasi dengan penjumlahan (pengelompokan) dari beberapa
             peta (peta neraca Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Lampiran
             2  yang mempunyai nilai (skor/bobot)  dapat membantu  dalam
             analisis zonasi lahan seperti pada Tabel 2. Hasil perhitungan sesuai
             dengan total skor pada rumus (4) adalah: t maks  = 73; t min  =  25; dan I
             = 16, sehingga pengelompokan zonasi lahan pertanian di Kabupaten
             Sukoharjo seperti pada Tabel 8.

                     Tabel 8. Hasil pengelompokan zonasi lahan pertanian
                                 di Kabupaten Sukoharjo
              No.            ZONASI                     TOTAL SKOR
              1    Tidak boleh diubah           ≥ 57
              2    Diubah bersyarat             ≥ 41 - <57
              3    Boleh diubah                  < 41
             Catatan: Zonasi berdasarkan Tabel 3 dan Lampiran 1

                 Banyak  faktor  mempengaruhi swasembada  beras  di suatu
             daerah,  faktor  dominan  yang  mempengaruhi  swasembada beras
             pada penelitian ini ada 2 faktor yaitu: laju pertambahan penduduk
             dan  laju  perubahan  penggunaan  lahan,  dan dua  faktor  tersebut
             mempunyai  hubungan dua arah,  sehingga  saling  menguatkan
             (Gambar 8).  Untuk  dapat menekan  atau menahan laju konversi
             penggunaan  lahan diperlukan tindakan yang  nyata, salah satunya
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95