Page 89 - Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras Di Kabupaten Sukoharjo
P. 89
74 Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Stabilitas Swasembada Beras
di Kabupaten Sukoharjo
penduduk dapat berhenti jika tidak ada pertambahan penduduk
(zero growth), apabila pertambahan penduduk = 0 maka tinggal
mengatur perubahan penggunaan lahan supaya membentuk lahan
yang berkelanjutan, namun demikian zero growth sulit terlaksana
apalagi dengan Program Keluarga Berencana dari pemerintah yang
semakin tidak berdaya.
Pola perubahan penggunaan lahan pertanian ke non pertanian
di daerah penelitian adalah mengelompok (Hipotesis 1) artinya
luas perubahan penggunaan lahan tersebut setiap tahunnya akan
semakin besar karena perubahan penggunaan lahan pertanian
umumnya bersifat menular (Irawan, 2005) dengan kata lain,
sekali perubahan lahan terjadi di suatu lokasi maka luas lahan
yang berubah di lokasi tersebut akan semakin besar akibat
perubahan penggunaan lahan ikutan (menular) yang terjadi
di lokasi sekitarnya. Gejala penularan perubahan penggunaan
lahan sejalan dengan pertambahan penduduk yang merupakan
ciri perkemba ngan suatu daerah, akibatnya kebutuhan lahan
untuk kegiatan non pertanian akan me ngalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Kecenderungan tersebut menyebabkan perubahan
penggunaan lahan pertanian sulit dihindari, dengan kata lain,
setiap tahunnya pasti terjadi perubahan lahan. Pada penelitian ini,
laju perubahan penggunaan lahan dan laju pertambahan penduduk
saling menguatkan, maka untuk menuju limit swasembada beras
dibutuhkan waktu 165,92 tahun (Gambar 8), sehingga daerah
tersebut perlu pengaturan lahan agar tidak terjadi limit swasembada
beras dan menuju lahan berkelanjutan yaitu salah satunya dengan
zonasi lahan pertanian di daerah penelitian.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka zonasi untuk
mempetahankan surplus beras di daerah penelitian dapat
direncanakan berdasarkan terjadinya limit swasembada beras
(260,96) yang akan datang. Zonasi lahan pertanian yang berujud data
spasial merupakan informasi geografi dan dapat dituangkan dalam
bentuk data numerik atau bentuk tabel. Tabel (data numurik) dan
data spasial pada penelitian ini akan mempermudah pembahasan
selanjutnya. Pembahasan pada penelitian ini difokuskan pada arahan