Page 25 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 25

Berdasarkan pengertian Pasal 2 dan Pasal 3 PP No.11 Tahun 2010,
            maka yang termasuk obyek tanah terlantar: 1) Tanah HGU Perseorang-
            an maupun Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia
            dan berkedudukan di Indonesia; 2) Tanah Hak Pakai; 3) Tanah Hak
            Guna Bangunan perorangan mempunyai kemampuan dari segi ekonomi
            untuk mengusahakan, menggunakan dan memanfaatkan tanah akan
            tetapi  dengan sengaja tidak mempergunakan  tanah sesuai  dengan
            keadaan atau sifat dan tujuan pemberian haknya; 4) Tanah Hak Guna
            Bangunan berupa Badan Hukum; 5) Tanah dikuasai Pemerintah (Asset
            Pemerintah)  dan  mempunyai  cukup  anggaran  untuk  mengusahakan,
            menggunakan  dan memanfaatkan  tanah akan  tetapi dengan  sengaja
            tidak mempergunakan tanah sesuai dengan keadaan atau sifat dan
            tujuan pemberian haknya; 6) Tanah Hak Pengelolaan; 7) Tanah-tanah
            yang  memperoleh  dasar  penguasaan  atas  tanah  (izin/keputusan/surat)
            tetapi belum memperoleh hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan
            perundang-undangan. 14

                 Pengaturan tanah-tanah yang dikecualikan sebagai tanah terlantar
            masih menyisakan permasalahan, bagimana dengan status tanah Tanah
            Kas Desa (TKD), tanah yang dihalang-halangi oleh pihak lain atau
            tanah masih dalam sengketa/perkara, baik yang belum atau yang sudah
            diajukan melalui gugatan di pengadilan, tanah hak ulayat masyarakat
            hukum adat, dan tanah negara.  Jika HM/HGB atas nama peseorangan
                                        15
            dikecualikan,  bagamana  dengan Hak Pakai  atas nama perseorangan,
            bagaimana kedudukan tanah ulayat masyarakat hukum adat dan tanah
            milik adat yang belum selesai proses administrasinya. Demikian juga
            terkait dengan HPL sebagai tanah terlantar menimbulkan kontradiksi:



            14   Sarjita, Haryo Budhiawan, Dian Aries Mujiburohman, Keputusan Kepala Badan
                Pertanahan Nasional (BPN) RI tentang Penetapan Tanah Terlantar Sebagai Obyek
                Gugatan Di Pengadilan Tata Usaha Negara, (Studi Di Kantor Wilayah BPN Provinsi
                Banten), Laporan  Penelitian  Srategis Pusat  Penelitian  dan Pengabdian  Kepada
                Masyarakat Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Tahun 2013
            15  Sarjita, Kajian Yuridis Penertiban  dan Pendayagunaan  Tanah Terlantar Serta
                Pengenaan Jenis dan Tarif PNBP yang Berlaku Pada BPN dalam Upaya Pelaksanaan
                Kewenangan Daerah di Bidang Pertanahan, Makalah Disampaikan Pada Diskusi
                Implementasi PP Nomor 11 dan PP Nomor 13 Tahun 2010 di Kabupaten Sleman,
                Op Room Kabupaten Sleman, 8 April 2010.
            8   Penegakan Hukum Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30