Page 28 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 28

Secara yuridis, hak atas tanah terdiri dari subyek dan obyek .
            Subyek hak atas tanah adalah perseorangan dan badan hukum, sedangkan
            obyeknya  adalah tanah  negara  dan  tanah hak.  Adapun  lahirnya  hak
            atas  tanah  karena  adanya  keputusan  instansi  yang  berwenang  dan
            karena perbuatan atau peristiwa hukum tertentu, adalah seseorang yang
            mempunyai hak atas tanah berwenang untuk mempergunakan atau
            mengambil manfaat atas tanah yang menjadi haknya.
                 Pemberian hak meliputi Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak
            Guna Bangunan, Hak Pakai atas tanah negara dan Hak Pengelolaan.
            Pemberian hak dapat dilaksanakan dengan keputusan pemberian
            hak secara individual atau kolektif. Pemberian hak secara individual
            merupakan pemberian hak atas sebidang tanah kepada seseorang atau
            sebuah badan hukum tertentu atau kepada beberapa orang atau badan
            hukum secara bersama sebagai penerima hak bersama yang dilakukan
            dengan satu penetapan pemberian hak. Pemberian hak secara kolektif
            merupakan pemberian hak atas beberapa bidang tanah masing- masing
            kepada seseorang atau sebuah badan hukum atau kepada beberapa orang
            atau badan hukum sebagai penerima hak, yang dilakukan dengan satu
            penetapan pemberian hak. 23
                 Pemberian  hak atas  tanah  adalah  penetapan  pemerintah  yang
            memberikan suatu hak atas tanah negara, termasuk perpanjangan
            jangka waktu hak dan pembaharuan hak serta pemberian hak di atas
            hak pengelolaan. Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah diberikan
            kepada (i) Kepala Kantor Pertanahan, (ii) Kepala Kantor Wilayah Badan
            Pertanahan Nasional, (iii) Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
            Indonesia, sesuai dengan kewenangan masing-masing sebagaimana telah
            ditentukan dalam peraturan perudang-undangan.
                                                          24









            23   Peraturan Meteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9
                Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara
                dan Hak Pengelolaan.
            24   Peraturan Kepala  Badan  Pertanahan Nasional No.  2 Tahun 2013  tentang
                Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran
                Tanah

                                                            BAB I     Pendahuluan  11
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33