Page 31 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 31

dan pemamfaatan dan pengelolaan tanah dan sumber daya alam lainya
            dalam dokumen konstitusinya.  Sebagai wujud implementasi atas Pasal
                                        30
            33 ayat (3) UUD 1945 juga dapat di maknai sebagai konstitusi reforma
            agraria, namun demikian dari sisi teks, norma mengenai reforma agraria
            dalam UUD 1945 terlalu tipis dan sumir malah ditafsirkan bukan untuk
            diarahkan kepada perwujudan keadilan agraria dan menjadikan rakyat
            selaku pemilik tanah air Indonesia sebagai aktor utama dalam kegiatan
            pengelolaan dan pemanfaatan tanah dan sumber daya alam. 31
                 UUD 1945 sebelum di amandemen tidak banyak memuat
            pengaturan jaminan hak-hak rakyat terhadap hak atas tanah dan sumber
            daya alam. Pengaturan secara limitatif terdapat pada Pasal 33 ayat (3)
            yang berbunyi: “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
            didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
            kemakmuran rakyat”. Barulah setelah amandemen pengaturan lebih
            tegas dan luas mengatur mengenai hak rakyat atas tanah dan sumber daya
            alam, sebagai mana diatur dalam Pasal 18B ayat (2) mengatur tentang
            negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat
            hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya dan BAB XA mengatur
            tentang Hak Asasi Manusia, serta Pasal 33 UUD 1945 mengatur tentang
            Hak Menguasai Negara.
                 Makna penguasaan atau menguasai mempuyai kewenangan beraspek
            publik negara, sebagaimana dijabarkan dalam Pasal 2 ayat (2) UUPA yang
            meliputi: a) mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan,
            persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa; b) menentukan
            dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan
            bumi, air dan ruang angkasa; c) menentukan dan mengatur hubungan-
            hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum
            yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.

                 Kewenangan negara sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut
            dijabarkan lebih lanjut dalam beberapa pasal pada Bab I UUPA, khususnya
            Pasal 14. Penjabaran wewenang negara pada huruf b lebih lanjut diatur



            30    Ibid, hlm 3.
            31   Ibid, hlm 434.
            14  Penegakan Hukum Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36