Page 36 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 36

Peraturan-Peraturan dan Tindakan Mengenai Tanah Perkebunan.
                 Demikian juga pengaturan tentang tanah terlantar diatur
            secara terbatas dalam UUPA. UUPA melarang pemegang hak atas
            tanah melantarkan tanahnya dan mengatur kewajiban-kewajiban bagi
            pemegang hak atas tanah sebagaimana diatur dalam Pasal 6, 7, 10,
            15,19 UUPA. Negara memberikan hak kepada orang atau badan hukum
            diiringi kewajiban-kewajiban yang ditetapkan dalam UUPA dan surat
            keputusan pemberian haknya. Konsekuensi hukum pemegang hak atas
            tanah yang tidak melaksanakan kewajibannya dan tidak mengunakan
            tanah sesuaikan dengan keadaannya dan sifat daripada haknya, semua
            hak atas tanah tersebut akan hapus dan jatuh ke tangan negara, jika
            ditinjau dalam perspektif hukum tanah nasional dikategorikan sebagai
            tanah yang diterlantarkan dan pemutusan hubungan hukum serta
            ditegaskan sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh negara.
                 Ketentuan dalam Pasal 27, 34 dan 40 UUPA belum dapat dijadikan
            pedoman menetapkan terlantar tidaknya suatu bidang tanah dan belum
            ada peraturan pelaksana yang bersifat operasional, bagaimana kriteria
            tanah  terlantar,  prosedur  penertibannya,  berapa  lama  suatu  bidang
            tanah tidak dipergunakan, dimanfaatkan, sehingga digolongkan sebagai
            tanah terlantar, siapa yang berwenang menentukan tanah terlantar, dan
            bagaimana pendayagunaan tanah terlantar.
                 Namun demikian, pada Tahun 1973 usaha-usahan penertiban tanah
            terlantar telah dilakukan, dengan menertibkan tanah-tanah perkebunan
            terlantar di Provinsi Jawa Barat.  pada Tahun 1982 telah dilakukan usaha
                                        36
            untuk penertiban terlantar di daerah perkotaan yang dikuasai oleh Badan
            Hukum/Perseorangan yang tidak dimanfaatkan atau diterlantarkan
            dengan dasar  menguasai tanah  atas surat  keputusan pencadangan
            tanah/penunjukan lokasi dari kepala daerah. Dengan memerintahkan
            kepada kepala daerah untuk segera mengadakan inventarisasi atas tanah-
            tanah yang tidak dimanfaatkan atau diterlantarkan oleh badan hukum/
            perseorangan  yang menguasainya,  untuk  memberi yang  intensif dan
            memberikan jangka waktu sampai dengan tanggal 24 September 1982,



            36   Keputusan  Menteri  Dalam Negeri  Nomor  88  Tahun 1973  tentang Penguasaan Terhadap
                Tanah-Tanah Perkebunan Terlantar dan Atau Diterlantarkan Di Daerah Propinsi Jawa Barat

                                                   BAB II     Pengaturan Tanah Terlantar  19
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41