Page 38 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 38

Hak Milik mengakibatkann tanahnya kembali ke dalam penguasaan
            pemegang Hak Milik. Serta hapusnya Hak Pakai dalam Pasal 55e
            dinyatakan bahwa, Hak Pakai hapus karena diterlantarkan, kemudian
            Pasal 56 hapusnya Hak Pakai atas tanah negara mengakibatkan tanahnya
            menjadi tanah negara, hapusnya Hak Pakai atas tanah Hak Pengelolaan
            mengakibatkan tanahnya kembali dalam penguasaan pemegang Hak
            Pengelolaan, hapusnya Hak Pakai atas tanah Hak Milik mengakibatkan
            tanahnya kembali dalam penguasaan pemegang Hak Milik. Ketentuan
            PP No. 40 Tahun 1996 belum juga mengatur teknis operasional atau
            tatacara menertibkan tanah-tanah yang diterlantarkan
            4.  PP No. 36 Tahun 1998
                 Sebelum terbitnya PP No.  Tahun 1998 pengaturan mengenai
            penertiban tanah-tanah terlantar belum diatur secara rinci, kriteria
            apa yang dapat dijadikan ukuran bahwa sebidang tanah diterlantarkan
            sehingga menjadi tanah terlantar. Pengaturannya masih bersifat abstrak
            untuk dapat dijadikan acuan dalam upaya menanggulangi dan penertiban
            tanah-tanah terlantar. Ketiadaan aturan seperti: a) apa kreteria tanah
            tanah terlantar atau sampai dimana tanah dikatagorikan sebagai tanah
            terlantar; b) apa faktor penyebab tanah terlantar; c) bagaimana prosedur
            penertiban,  sanksi-sanksi  yang  dapat  dikenakan  pada  subyek  hak;  d)
            hak atas tanah apa saja yang dapat ditetapkan sebagai tanah terlantar;
            e) bagaimana pendayagunaan tanah terlantar, siapa saja yang berhak
            menerima tanah bekas tanah terlantar; f) siapa yang berhak menentukan
            tanah terlantar dan bagaimana mekanisme; g) berapa lama jangka waktu
            tanah dengan suatu hak dapat dikatagorikan tanah terlantar.

                 Tidak adanya kriteria yang jelas mengenai tanah terlantar dan
            tindakan-tindakan apa yang dapat dikenakan terhadap tanah itu, sehingga
            dirasakan sebagai sanksi bagi pemegang hak atau pihak yang mempunyai
            hubungan hukum dengan tanah itu, menyebabkan ketentuan hukum
            mengenai tanah terlantar tidak dapat diterapkan dengan baik.
                 Sebab-sebab diterlantarkannya tanah bermacam-macam dan tidak
            selalu dapat dipersalahkan kepada pemegang hak, sedangkan keadaan
            dan kemampuan para pemegang hak atau pihak yang mempunyai
            hubungan hukum dengan tanah itu juga bermacam-macam. Misalnya


                                                   BAB II     Pengaturan Tanah Terlantar  21
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43