Page 43 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 43

dilakukan kembali Identifikasi dan Penelitian oleh Panitia C. Apabila hasil
            identifikasi dan penelitian Panitia C menyimpulkan bahwa berdasarkan
            kondisi penggunaan dan pemanfaatan terdapat tanah yang diterlantarkan,
            maka selanjutnya Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi akan memberikan
            Peringatan I, II dan III kepada Pemegang Hak atau dasar penguasaan,
            karena tidak menggunakan, memanfaatkan dan mengusahakan sebagian
            atau seluruh tanahnya sesuai dengan sifat dan tujuan pemberian hak atau
            dasar penguasaan atas tanahnya. Kemudian Kepala Kantor Wilayah BPN
            Provinsi mengusulkan kepada Menteri agar terhadap Penertiban Tanah
            Terindikasi Terlantar tersebut ditetapkan sebagai Tanah Terlantar.
                 Penetapan  Tanah  Terlantar ditetapkan dalam Keputusan oleh
            Menteri berdasarkan usulan dari Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi.
            apabila luas tanah yang diterlantarkan kurang dari 25% (dua puluh lima
            persen)  dari  luas  keseluruhan  tanahnya,  maka  keputusan  diberlakukan
            hanya terhadap luas tanah yang diterlantarkan dan pemegang hak diberi
            kesempatan untuk mengajukan revisi luas. Apabila keseluruhan luas tanah
            diterlantarkan maka penetapan tanah terlantar diberlakukan terhadap
            seluruh tanah tersebut, kemudian menetapkan hapusnya hak atas tanah,
            memutuskan hubungan hukum, dan tanah dimaksud dikuasai langsung
            oleh negara. Apabila tanah yang diterlantarkan lebih dari 25% tetapi tidak
            mencapai keseluruhan luas tanah (di bawah 100%), maka penetapan
            tanah terlantar tetap diberlakukan terhadap keseluruhan luas tanah, tetapi
            terhadap tanah yang tidak diterlantarkan, pemegang hak dapat memohon
            kembali hak atas tanah terhadap tanah yang tidak diterlantarkan tersebut.
                 Kriteria tidak mematuhi peringatan-peringatan yang dilakukan
            Kantor Wilayah sampai dengan peringatan ketiga antara lain: 1) tidak
            menggunakan  tanahnya sesuai  dengan sifat dan  tujuan pemberian
            haknya;  2)  masih  ada  tanah  yang  belum  diusahakan  sesuai  dengan
            Surat Keputusan atau dasar penguasaan tanah; 3) masih ada tanah
            yang penggunaannya tidak sesuai dengan Surat Keputusan atau dasar
            penguasaan tanah; 4) tidak ada tindak lanjut penyelesaian pembangunan;
            5) penggunaan tanah tidak sesuai dengan Surat Keputusan atau dasar
            penguasaan tanah; atau 6) belum mengajukan permohon hak untuk
            dasar penguasaan tanah. Selanjutnya tanah yang diusulkan untuk
            ditetapkan sebagai tanah terlantar dinyatakan dalam keadaan status quo
            sejak tanggal pengusulan. Terhadap tanah terlantar berstatus quo tidak

            26  Penegakan Hukum Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48