Page 74 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 74
60 Oloan Sitorus
yang paling banyak diserap. Jepang menginspirasi pelaksanaan
KT Perkotaan dan Taiwan mempengaruhi pelaksanaan KT
Perdesaan/Pertanian. Namun, dalam praktiknya pelaksanaan
KT Perkotaanlah yang paling banyak dilakukan di Indonesia.
Meskipun pada awalnya konsep KT Perkotaan
diintroduksi dari Jerman, fakta menunjukkan bahwa
3
instrumen penataan wilayah partisipatif itu berkembang pesat
di Jepang. Sampai 31 Maret 2000, pelaksanaan KTP di Jepang
sudah mencapai lebih dari 11.200 proyek KTP, yang meliputi
areal 380.000 Ha (atau lebih kurang 30% dari areal agregat
4
aglomerasi perkotaan). Japan International Cooperation
5
Agency (JICA) juga menyatakan bahwa 90% dari kawasan
yang sudah direncanakan pembangunannya melalui proyek
peremajaan kota, ditata melalui KTP. Karena kontribusi KTP
sangat besar terhadap pengembangan areal perkotaan yang
sistematis, maka di Jepang KT Perkotaan disebut “Mother of
City Planning”. Sejarah sukses pelaksanaan KT Perkotaan di
6
3 Konami, op. cit., hlm. 2, menandaskan: “Land readjustment
was first introduced from Germany in the late 19 centrury”.
th
4 Tetsuzo Iwasaki, The Implementing System of the Land
Readjustment Project, Makalah pada The 10 th International
Seminar on Land Readjustment and Urban Development,
Denpasar-Bali, 7-9 Nopember 2000, 2000, hlm. 3
5 Hideo Matsuda, Emerging Issues for Japanese Urban
Development and Prospective Role of Land Readjustment
Project, Makalah pada The 10 International Seminar on Land
th
Readjustment and Urban Development, di Denpasar Bali,
Indonesia, tanggal 7-9 Nopember 2000, 2000, hlm. 1,3.
6 Hayashi, Masayuki, 1994, Final Report (Land Readjustment),
Laporan Tenaga Ahli JICA, Penerbit Pusat Penelitian dan
Pengembangan Badan Pertanahan Nasional, Jakarta.