Page 57 - Kondisi dan Perubahan Agraria di Ngandagan
P. 57
Ahmad Nashih Luthfi dkk.
rau panjang, gagal panen, serangan hama yang menghan-
curkan tanaman mereka, bencana alam, konflik, dan
sebagainya. Di tingkat rumah tangga atau keluarga, pe-
nanda itu terkait juga dengan kondisi yang terjadi pada
anggotanya: kelahiran, perkawinan, kepindahan tempat
tinggal, kematian, dan lainnya.
Periodisasi yang berhasil kami temukan didasarkan
pada masa kepemimpinan lurah. Periodisasi ini sangat
terkait dengan bagaimana profil kepemimpinan suatu
rezim itu hadir dalam ingatan masyarakat. Ia banyak dike-
nang karena memilki sumber legitimasi, dapat meraba
kehendak dan aspirasi rakyat, memenuhi rasa keadilan
mayoritas meski terkadang dengan cara-cara yang diang-
gap otoriter. Dengan cara inilah di sini akan dihadirkan
kepemimpinan lurah Ngandagan, secara khusus adalah
lurah yang dianggap berperan dalam perubahan desa di
masa lalu.
Di desa Ngandagan lurah pertamanya adalah
Tjogati. Ia adalah pendatang dari luar Purworejo. Setelah
Tjogati ada empat lagi lurah yang tidak diingat lagi siapa
namanya. Setelah itu masuk periode lurah Martodihar-
djo yang menjabat sampai dengan tahun 1947. Lurah
Soemotirto menggantikannya pada tahun itu juga. Ia men-
jabat hingga tahun 1965. Berturut-turut setelah Soemotirto
adalah Kartodimedjo (1965-1989), Tukiyono (1989-1998),
dan Sukir Subroto (1998-sekarang).
Peranan lurah di Ngandagan mulai diingat oleh
36