Page 222 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 222
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
bahwa kerangka global dapat dihargai dan memberikan
klaim yang mungkin sebaliknya tetap membatasi dan picik.
Hal tersebut adalah tanda bahwa aktivis terlalu banyak
bekerja dan terisolasi bahwa ada orang yang melebihi batas
yang membagi keluhan mereka dan mendukung perkara
mereka. Dia memperhatikan bagaimanapun juga bahwa
dengan mengganti perhatian pada target yang jauh,
membawa kesulitan melepaskan aktivis dari kebutuhan
dunia nyata dari orang yang ingin mereka wakilkan (ibid.;
see also Bob 2005, 195).Tarrow menyimpulkan bahwa
“aktivisme transnasional akan terus-menerus terjadi dan
berkontradiksi, dan akan berdampak nyata dalam politik
domestik’ (2005, 219).
Hal tersebut merupakan pengingat bahwa hubungan
lokal/global-nasional, perwakilan dan akuntabilitas tidak
terlalu dipermasalahkan, meskipun beberapa aktivis TAM
mengklaim itu dipersoalkan. Tentu saja ini adalah politik
sehari-hari dari pembangunan gerakan, jika segalanya
berbicara mengenai rancangan strategi untuk menyatukan
pengalaman yang beragam. Namun walaupun mudah
dipahami, tendensi untuk menegaskan “kesatuan dalam
keberagaman” (while downplaying diversity) kadang-ka-
dang mengabaikan resiko bahwa terdapat ketegangan yang
tersembunyi yang memerlukan perhatian.
Ada tiga dimensi pada umumnya yang dipertim-
bangkan lebih jauh oleh aktivis Via Campesina: perbedaan
kelas, perbedaan ideologi dan berkembangnya jaringan
namun masih dibatasi perwakilan dari kepentingan
beragam dan identitas dari pedesaan miskin. Untuk lebih
luasnya, pembagian belahan bumi antara selatan dan utara
secukupnya ditujukan oleh Via Campesina dalam pida-
tonya mengenai potensi lebih dan perbedaan aktual melalui
solidaritas lintas-negara (lihat, e.g., Bove 2001, 96; Stedile
2002, 99–100; Desmarais 2007). Dalam hal ini perbedaan
gender juga jadi perhatian, sekalipun oleh gerakan agraria
208