Page 290 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 290
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
Proses-proses politisasi dan profesionalisasi ini
mengasingkan organisasi-organisasi masyarakat sipil dari
konstituen yang menjadi tanggung jawab mereka dan
mengalihkan prioritas pelayanan mereka dari organisasi-
organisasi akarrumput. Misalnya, para pekerja lapangan
NLC sebagian besar adalah aktivis Kulit Hitam yang berasal
dari komunitas lokal, sementara para koordinator program
dan peneliti sebagian besar adalah Kulit Putih. Segmentasi
ras ini memperburuk ketegangan internal yang telah ada
(Mngxitama 2005).
Secara paradoks, proses-proses depolitisasi, profesi-
onalisasi dan alienasi ini memberikan ruang politik bagi
perkembangan gerakan sosial baru (Barchiesi 2004, 4).
Masa awal kepresidenan Mbeki ‘bertepatan dengan
permulaan gerakan sosial politik dan aktivisme baru yang
mengartikulasikan penolakan umum terhadap perubahan
arah ANC yang konservatif dalam kebijakan makroe-
konomi’ (Barchiesi 2004, 23; Greenstein 2003). Namun
peningkatan gerakan sosial baru ini, dibangun di atas
warisan organisasi masyarakat sipil yang kuat. Beberapa
akademisi beranggapan bahwa gerakan-gerakan sosial
masih terlalu dekat berhubungan dengan institusi
masyarakat sipil yang memegang benang dana. Pada
akhirnya hal ini akan mendorong “perubahan bertahap
dibanding pelaksanaan aksi secara radikal” (Alexander
2004, 49-50; Mngxitama 2004).
Hubungan yang berubah antara negara, masyarakat
sipil, dan gerakan sosial ini merupakan dasar untuk
memeriksa kondisi-kondisi nasional, regional, dan
internasional serta dukungan yang mengarah pada
kebangkitan LPM. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, “LPM merupakan sebuah ciptaan ornop-
ornop ini dari atas sampai ke bawah, terinspirasi oleh MST,
dengan tujuan untuk mendorong respon dari keluarga-
keluarga buruh pedesaan Kulit Hitam yang diusir dari
276