Page 292 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 292
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
kerja legal (birokrasi yang tak bisa dipungkiri) dengan cara
negosiasi, para anggota dan afiliasi NLC yang lebih
memilih pendekatan yang kurang radikal mulai memi-
sahkan diri dari gerakan. Karena LPM bergantung hampir
sepenuhnya pada NLC untuk dana dan manajemen
keuangan, ruang kantor, serta media dan asistensi hukum
(Alexander 2004), maka ketika NLC dibubarkan, gerakan
ini kehilangan sumber dukungan organisasi dan keuangan
utamanya. Dalam sebuah wawancara, Ricardo berpen-
dapat bahwa NLC juga bertanggung jawab dengan
membiarkan terjadinya ketergantungan secara finansial:
“Namun saya pikir sebagai ornop, kami benar-benar harus
melihat diri kami sendiri, bagaimana kami menciptakan
ketergantungan dan orientasi tertentu pada rakyat dan
komunitas, karena inilah kesulitan yang dialami [LPM]
dalam mengorganisir dan memobilisasi … Sehingga kami
harus melihat ada peran ornop di dalamnya” (Wawancara).
Ricardo beranggapan bahwa LPM harus bisa mende-
finisikan dirinya sendiri lebih baik sebagai sebuah gerakan
dengan membangun sebuah “program aksi, sebuah filosofi,
dan sebuah pandangan … yang akan menginspirasi para
petani pedesaan atau kaum tak bertanah untuk berdiri tegak
dan mulai bergerak maju dalam perjuangan [terbuka]”
dengan cara berbicara tentang realita sehari-hari kaum tak
bertanah Afrika Selatan.
Kesimpulan:
Mobilisasi Yang Lamban Dalam Dunia Transnasional
Akhirnya, apa yang kami peroleh dari perbandingan
antara MST dan LPM? Keduanya jelas-jelas merupakan
gerakan yang sangat berbeda, di luar kesamaan partisipasi
mereka dalam jaringan tani transnasional. Namun demi-
kian, hanya dengan tinjauan ke belakang, perbedaan-
278