Page 293 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 293

Mobilisasi yang Lamban

               perbedaan mereka terlihat dengan jelas.  Ketika LPM
               didirikan tahun 2001,  gerakan ini memiliki banyak
               kemiripan dengan MST: LPM menarik sejarah panjang
               represi agraria, dan gerakannya juga mengartikulasikan
               sebuah sentimen anti-negara yang populer yang membuat
               para aktivisnya memperoleh dukungan dari sejumlah besar
               masyarakat pedesaan dan perkotaan Afrika Selatan. Dalam
               pembentukannya, LPM segera – dan secara alami –
               menjadi rekan MST. Para aktivis Brazil bersimpati pada
               LPM dengan adanya sejarah panjang ketakbertanahan dan
               ketakbermilikan di Brazil. Mereka mendukung kerja LPM
               dengan mengirimkan aktivis-aktivisnya ke Afrika Selatan
               dan sebaliknya juga menerima para pimpinan LPM yang
               dikirimkan. Kelihatannya LPM memiliki kepercayaan diri
               untuk menjadi bagian penting dari jaringan tani trans-
               nasional bersama dengan MST. Namun hanya lima tahun
               kemudian, LPM pada dasarnya dibubarkan, dan para
               aktivis dan akademisi kuncinya tidak lagi dihargai sebagai
               aktor potensial dalam perdebatan mengenai ketidakme-
               rataan lahan dan kemiskinan di Afrika Selatan. Bagaimana
               kita dapat memahami transisi seperti ini?
                    Kami tidak berusaha memberikan penjelasan yang
               komprehensif mengenai kegagalan LPM dalam bab ini.
               Namun, kami mengeksplorasi hubungan antara LPM dan
               MST dalam sebuah upaya untuk memahami lebih baik
               dinamika jaringan tani transnasional – dan bagaimana
               dinamika-dinamika ini membentuk arahan pada LPM.
               Sebuah perbandingan secara berdampingan antara kedua
               gerakan ini (pada Matrix 1) menunjukkan kunci perbedaan
               yang membuat pengetahuan melalui koneksi jaringan sulit
               diberikan di antara keduanya. Kesulitan ini menghadirkan
               masalah yang potensial bagi politik progresif karena trans-
               fer pengetahuan dianggap sebagai salah satu manfaat utama
               dari jaringan semacam itu.



                                                                  279
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298