Page 57 - RATA: Manual Menilai Konflik Tenurial secara Cepat
P. 57

46    Gamma Galudra, dkk.

            pat, mereka yang mendapatkan konsesi, satuan manaje-
            men hutan, pemerintah setempat, pemerintah nasional);
            dan (2) siapa yang memiliki atau bisa mengklaim hak
            untuk menerima pembayaran dari kerusakan yang dihin-
            dari. Dua persoalan itu mengharuskan adanya kejelasan
            dan keadilan prosedur lewat resolusi penguasaan tanah
            dan hak manajemen hutan dan hak aktor atas tanah
            berhutan dan sumber dayanya. Kejelasan itu tidak selalu
            ada dalam banyak daerah. Di sebuah area gambut, bentuk
            khusus aksi kolektif pun dibutuhkan karena pengeringan
            “spons” di tiap sisi  itu pastilah berdampak pada hidrologi
            bukit gambut itu secara keseluruhan. Sejauh ini, tidak
            ada lembaga atau konsep hak dan tanggung jawab yang
            muncul dan cocok dengan skala sumber dayanya. Studi
            ini meringkas dan berfokus pada usaha untuk memper-
            jelas hak dalam konteks pengurangan emisi dan imple-
            mentasi REDD.


            2. Lokasi Studi

                Studi penguasaan tanah ini dirancang berbarengan
            dengan beberapa penelitian tentang kehidupan sehari-
            hari, perkembangan institusional sekitar REDD, dan pili-
            han untuk perbaikan kesejahteraan berbasis pohon. Tem-
            pat studi ini di Blok A (selatan) dan Blok E (utara) di area
            Proyek Gambut Sejuta Hektar, kabupaten Kapuas, Kali-
            mantan Tengah. Dua lokasi  itu dipilih untuk merepre-
            sentasikan area hutan dan area kehutanan yang terdegra-
            dasi. Menurut administrasinya, dua desa itu termasuk
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62