Page 17 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 17

4     Aristiono Nugroho dan Sutaryono

            penanggulangan bencana. Beberapa pakar hukum menyebut
            dengan jelas adanya Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007
            tentang Penanggulangan Bencana.
                Berdasarkan undang-undang ini telah ditetapkan bahwa,

            dalam  hal bencana, maka  Badan  Nasional Penanggulangan
            Bencana  (BNPB) bertugas  untuk  melakukan   manajemen
            bencana  yang meliputi: Pertama, prevensi, yaitu  kegiatan
            yang berkaitan dengan upaya mengukur dan memperkirakan
            bencana, serta upaya mengurangi ancaman bencana. Kegiatan
            ini membangkitkan  optimisme, karena  para  ahli bersinergi
            memperhitungkan   beberapa  potensi risiko, dan  dampaknya

            bagi masyarakat. Optimisme muncul karena terbuka “ruang”
            persiapan  bagi masyarakat  untuk  mengantisipasi kerugian
            yang lebih besar. Pada level daerah juga telah dibentuk Badan
            Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang diberi otoritas
            dalam hal penanggulangan bencana di daerah.
                Kedua, mitigasi, yaitu  kegiatan  yang berkaitan  dengan

            upaya mengurangi  risiko bencana,  melalui  pembangunan
            fasilitas isik serta penyadaran dan peningkatan kemampuan

            masyarakat   dalam    menghadapi    bencana.   Kegiatan
            ini membangkitkan    optimisme, karena    banyak  pihak
            berkesempatan  membantu  untuk  mereduksi risiko  bencana.
            Upaya  mereduksi risiko  bencana  dikemas  dalam  bentuk






            penyiapan fasilitas   dan dalam bentuk penyiapan
            pikir  (mindset)  dan  pola  budaya  (cultural-set)  yang disebut
            dengan “penyadaran”.
                Ketiga,  preparedness (kesiap-siagaan),  yaitu  kegiatan
            yang berkaitan  dengan   upaya  mengantisipasi bencana.
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22