Page 158 - Mozaik Rupa Agraria
P. 158

Sedangkan akibat  Hukum dari orang yang ditaruh di bawah
           pengampuan adalah:
           1.   Disamakan dengan orang yang belum dewasa (Pasal 452 ayat
               1 KUH Perdata).
           2.  Segala  perbuatan  hukum  yang  dilakukan oleh orang  yang
               ditaruh di bawah pengampuan batal demi hukum (Pasal 446
               ayat 2 KUH Perdata).

               Penyandang  disabilitas sebagai subyek  hukum  yang  tidak
           memiliki Kapasitas hukum berada dalam Pengampuan hal ini juga
           berdampak pada kepemilikan aset baik harta bergerak maupun
           tidak  bergerak  termasuk  didalamnya  adalah  tanah.  Beberapa
           dampak yang terjadi diantaranya :

           a.  Penghilangan hak milik. Nama  pemegang  hak miliki  atas
               tanah atau aset  bukan atas  nama  individu  penyandang
               disabilitas tetapi pengampunya dengan alasan pengampunya
               yang  akan  menjamin  kehidupan  penyandang disabilitas
               tersebut.
           b.  Perpindahan kewenangan dari hak milik kepada pengampu.
               Nama pemegang hak milik adalah penyandang disabilitas itu
               sendiri tetapi pengelolaan, penggunaan, pembuat keputusan,
               pemegang kebijakan diserahkan kepada pengampunya.
               Dengan demikian  hak atas  untuk  memiliki dan  mewarisi
           harta bergerak atau  tidak bergerak bagi penyandang disabilitas
           bisa batal demi hukum oleh pasal tidak cakap hukum dan/atau
           pasal pengampuan.  Bahkan kasus kasus seperti  ini sering sekali
           terjadi di masyarakat, bahkan tidak melalui proses hukum.


           Beberapa kasus penghilangan aset
           a.  Amat (30  th)  bukan nama  sebenarnya. Seorang  disabilitas
               Intelektual.  dia  menikah dan  memiliki  2 orang  putra dan



                                                  GEDSI dan Agraria  145
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163