Page 209 - Mozaik Rupa Agraria
P. 209

Tumenggung (KRT) Nyi  Kisma Manggalawati, bahwa Surat
           Rekomendasi KOMNAS HAM (11  Agustus  2014)  segera  dibahas
           Gubernur DIY melibatkan Kepala Kantor Wilayah BPN DIY dan
           Sekretaris Daerah DIY.
               Willie Sebastian kemudian menyurati Gubernur dan DPRD
           DIY untuk melaksanakan rekomendasi KOMNAS HAM agar tidak
           terjerumus dalam tindak pidana yang diatur UU  No. 40 Tahun
           2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis maupun
           pelanggaran HAM menurut UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM.
           Surat itu tidak berbalas.
               Lalu,  pada 30  April 2015,  Willie Sebastian mengadukan
           kembali sikap Gubernur DIY kepada KOMNAS HAM, aduannya
           berbalas  dengan  penerbitan  surat No. 069/R/Mediasi/VIII/2015
           (7  Agustus 2015)  tentang  Pelaksanaan Rekomendasi KOMNAS
           HAM  Terkait Dengan Diskriminasi  Hak  Atas  Tanah  Warga
           Keturunan Tionghoa di Provinsi DIY. Isi surat itu ialah KOMNAS
           HAM  menyatakan bahwa “…  penyampaian  rekomendasi  atas
           suatu  kasus pelanggaran  HAM  kepada pemerintah untuk
           ditindaklanjuti  penyelesaiannya. Pengabaian Saudara Gubernur
           DIY  atasrekomendasi  KOMNAS HAM  No. 037/R/Mediasi/
           VIII/2014  (11  Agustus 2014) dapat  diindikasikan  sebagai bentuk
           pelanggaran  HAM  berupa  diskriminasi  yang  dilakukan  secara
           sistematis (systematic discrimination), sebagaimana diatur Pasal
           104 ayat (1) UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM”.
















           196    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214