Page 378 - Mozaik Rupa Agraria
P. 378
limbah debu batubara. Informasi yang didapat dari Puskesmas
Sukra dalam kurun waktu 3 tahun, antara tahun 2015 sampai 2017,
angka penyakit ISPA terus naik, salah satunya di Desa Tegal Taman
dan Sumur Adem. Tidak sedikit orang tua yang mengeluhkan dan
harus mengeluarkan biaya berobat bulanan bagi anaknya mulai
dari Rp. 150.000 sampai Rp. 250.000. Sehingga hal ini menjadi
beban tambahan bagi mereka. 5
Untuk mengoperasionalkan PLTU I berkapasitas 3 x (300-
400) MW, membutuhkan bahan bakar batubara sekitar 14.400
ton/hari. Sedangkan batubara yang terbuang berupa abu jatuh
mencapai 216 ton/hari, dan abu terbang yang keluar dari cerobong
mencapai 1211,76 ton/harinya. Dampak dari adanya limbah
6
batubara tersebut sangat jelas menimbulkan suhu udara menjadi
semakin panas karena adanya peningkatan karbondioksida (CO2)
dan efek rumah kaca yang dilepaskan ke duara. Tanaman jadi
semakin tidak subur dan terjadinya hujan asam serta mencemari
air laut beserta ekosistemnya.
Di Bawah Bayang-Bayang Merah Putih
Di sisi lain, cerita gelombang gerakan penolakan warga
juga terjadi di di Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol. Mayoritas
dari mereka adalah para buruh tani tak bertanah (sawah) yang
melawan megaproyek PLTU Indramayu II berkapasitas 2 X 1000
MW. Megaproyek ini tidak lain bagian dari program pemerintah
Indonesia yang menargetkan 35.000 MW se Jawa-Bali. Padahal
pasokan listrik nasional sedang mengalami surplus.
Pembiayaan dari PLTU II Indramayu oleh Japan International
Cooperation Agancy (JICA) dan dikembangkan PT. PLN (Persero)
dengan menggunakan lahan seluas 275,4 hekta terdiri dari
5 Riset Dokumentasi Anak Dampak PLTU 1 Indramayu Tahun 2017, Walhi Jawa Barat, hal: 9-10.
6 Ibid. Hal: 13.
Gerakan dan Perjuangan Agraria 365