Page 386 - Mozaik Rupa Agraria
P. 386
sosial/politik atau dimanfaatkan untuk itu, misalnya Islamisme
Muhammad bin Abdullah; Kristianisme Yesus Kristus; atau
Revolusi Iran rezim Syi’ah, namun hal-hal itu sama sekali bukan
Materialisme Dialektis yang memuat kritik-otokritik berbasis
falsafah materialisme. Watak khas dari Materialisme Dialektis
ialah mengharuskan perubahan, dengan kata lain Materialisme
Dialektis tegak berdiri dengan kaki revolusi.
Tak semua orang berani berpraktik tanpa pengetahuan
pendahuluan, hal itu seperti melangkah tanpa mengetahui jalan.
Tak siap dengan berbagai kejutan, termasuk tak siap mendapati
kesalahan diri. Wajar bila belajar tak menarik bagi mereka yang
enggan menghadapi misteri, sementara itu Materialisme Dialektis
menawarkan misteri sepanjang proses mengetahui. Akibatnya,
pengetahuan Idealisme bukan berasal dari mengalami, namun
sekadar mempelajari. Begitulah jalan pikiran dan perilaku kaum
penganut Idealisme: ide menuju aksi, pengetahuan menuju
praktik.
Mari menyelam agak dalam di lautan Materialisme Dialektis,
mereguk hukum kontradiksi yang manis.
Konon, lelaki yang tak mengalami gangguan fungsi reproduksi
mampu melakukan dua hal yang bertentangan sekaligus: “bangun”
sambil tidur dan “berdiri” sambil duduk. Apakah ini yang disebut
kontradiksi? Sekilas ya, namun sesungguhnya bukan. Kontradiksi
bukan soal permainan makna maupun kata.
Benar bahwa kontradiksi adalah hubungan dua hal yang
bertentangan, yang mana kutub yang satu ada karena keberadaan
kutub lawannya. Mereka yang tinggi ada karena mereka yang
pendek, sementara tinggi dan pendek saling bertentangan.
Begitu juga untuk pertambahan dan pengurangan, perkalian
dan pembagian, ion positif dan ion negatif, induksi dan deduksi,
kritik dan otokritik, kaya dan miskin, lama dan baru, penguasa
Gerakan dan Perjuangan Agraria 373