Page 389 - Mozaik Rupa Agraria
P. 389
keseimbangan dalam Materialisme Dialektis tidak diserahkan
pada takdir. Sebab, takdir sesungguhnya ada di dalam upaya
manusia, ia tak jatuh dari langit ketujuh.
Bagaimana dengan lelaki dan perempuan, imam dan makmum,
kepala suku dan anggota suku dalam masyarakat tribal? Apakah
selalu terjadi hubungan pertentangan di antara kedua kutub itu?
Tak selalu, kecuali satu pihak menentukan kelangsungan hidup/
keberadaan pihak lainnya. Tata kelola yang mengatur pembagian
sumber penghidupan bagi banyak orang inilah yang menjadi kajian
ekonomi politik. Hubungan kontradiksi dicirikan dengan adanya
hubungan ekonomi politik. Kontradiksi dalam Materialsme
Dialektis tak lain buah dari hubungan ekonomi politik.
Imam dan makmum yang sedang menjalankan ritual di dalam
surau tidak berhubungan secara ekonomi politik, meskipun
makmum harus patuh sepenuhnya pada imam. Ketika keluar
surau seusai ritual, boleh jadi hubungan ekonomi politik itu hadir
dalam kehidupan mereka, karena salah satu pihak menentukan
hajat hidup lainnya. Maka, kontradiksi lahir. Ketika seorang
lelaki, suami, kepala keluarga, penopang ekonomi rumah tangga
memperlakukan isterinya sebagai pihak yang harus patuh karena
bukan penopang ekonomi, maka hubungan ekonomi politik itu
ada sekalipun dalam skala rumah tangga. Sehingga, kontradiksi
lahir. Ketika lelaki masih menentukan apapun, termasuk
identitas dan hidup perempuan, dengan caranya yang khas itu
(kaum feminis menyebutnya sistem patriarki), maka itu artinya
kontradiksi belum berakhir. Tentu, ekonomi politik sebagai ciri
kontradiksi akan lebih mudah ditemukan pada hubungan antara
majikan dan asisten rumah tangga, pemodal dan buruh di sebuah
pabrik, jenderal dan kopral di sebuah satuan angkatan bersenjata,
pemerintah dan rakyat dalam negara. Ekonomi politik dalam
376 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang