Page 468 - Mozaik Rupa Agraria
P. 468

Pada satu sisi,  transmigrasi  merupakan sebuah  instrumen
           birokrasi untuk  menciptakan  keseragaman  atau uniformitas
           di  berbagai kelompok yang berbeda secara kultural dalam satu
           model kewarganegaraan Indonesia dan homogenisasi geografis.
           Praktik-praktik  kebijakan dalam  program  transmigrasi  secara
           nyata memunculkan resistensi pada kelompok-kelompok budaya
           tertentu yaitu antara migran-migran Jawa dengan masyarakat asli
           (indigenious people). Lebih lanjut, esai singkat ini akan membahas
           mengenai homogenisasi geografis yang muncul melalui program
           transmigrasi  serta kompetisi  budaya  yang muncul  antara
           transmigran dengan masyarakat asli.


           B.  Transmigrasi, Representasi, dan
               Politik Pengendalian Ruang
               Transmigrasi merupakan instrumen kebijakan pembangunan
           di Indonesia yang bertujuan untuk menyeimbangkan kepadatan
           populasi  di wilayah-wilayah  inner  Indonesia (Jawa, Bali  dan
           Madura) dengan wilayah-wilayah terluar atau outer areas seperti
           Sumatra,  Kalimantan, Sulawesi  dan  sejumlah  pulau-pulau lain
           di  wilayah Indonesia bagian  Timur. Skema  produksi  ruang
           menempatkan transmigrasi sebagai sebuah representasi khusus
           dari ruang yang melekat dalam pemikiran birokrasi di Indonesia.
               Berkaitan  dengan  ruang Lefebvre  mengungkapkan konsep
           spasialitas sosial yaitu ruang sebagai sebuah kategori sosial yang
           diproduksi  melalui dinamika relasi-relasi sosial yang  kemudian
           dikenal  dengan  konstruksi  ‘conceptual  triad’.  Terdapat  tiga
           tipe  ruang  menurut Lefebvre  yaitu  praktik  sosial  -  dialektika
           relasi antara  masyarakat dengan  ruang  yang diproduksinya.
           Ini  dipahami sebagai  pengorganisasian  kehidupan sehari-hari,
           masyarakat  menggunakan  ruang dan  menghadirkannya  dalam





                                Politik Ruang, Populasi dan Kesehatan Mental  455
   463   464   465   466   467   468   469   470   471   472   473