Page 469 - Mozaik Rupa Agraria
P. 469

struktur  kehidupan  sehari-hari, memastikan  kohesi  sosial  dan
           kontinuitas.
               Kedua adalah representasi ruang yaitu konseptualisasi ruang,
           yang dibuat oleh ilmuwan, perencana, ahli perkotaan, teknokrat
           atau para perekayasa sosial. Representasi ruang berkaitan dengan
           relasi  produksi  dan  beberapa  hal  seperti  hegemoni,  kodifikasi
           dan  tatanan,  memiliki peran  substantif  dalam  produksi  ruang.
           Dalam konteks transmigrasi, bisa dikatakan bahwa transmigrasi
           merupakan  bagian  dari  instrumen  representasi  ruang  yang
           muncul dari imajinasi pembangunan para teknokrat Orde Baru
           dan dukungan internasional. Ketiga, ruang representasional atau
           ruang representasi yaitu ruang yang secara langsung dilekatkan
           dengan gambaran atau  simbol-simbol,  ruang  yang ditinggali
           atau digunakan. Ini diintepretasikan sebagai pemaknaan tempat
           dan nilai  simboliknya,  ruang  dimana  orang mencipta melalui
           modifikasi lingkungan. Dalam konteks inilah, social space atau
           ruang  sosial dimunculkan untuk  melihat program  transmigrasi
           pemerintah  sebagai  bagian dari  hegemoni  representasi dari
           otoritas negara. Konsep  ruang  sosial  ini  penting  untuk bisa
           melihat dimensi ekonomi,  politis dan  kultural dari  hegemoni
           spasial transmigrasi dan sebuah komunitas yang dibayangkan. 6

                Pemukiman  yang  dikembangkan melalui  program
           transmigrasi  merupakan  sebuah  ekspresi  material  dari
           representasi  mengenai  ruang  yang  hadir dalam otoritas  politik
           dan  birokrasi yang  tetap  ada  sampai  pada  sebuah  ruang yang
           represif. Hal ini bisa dilihat bagaimana transmigrasi pada masa
           kolonial dan pasca kemerdekaan digunakan untuk memperluas
           pertanian kapitalis  di  tempat-tempat  yang jauh. Pemerintah



           6   Dalam konteks  pedesaan  di Indonesia,  beberapa  praktek  spasial  yang berbeda  dapat
               diamati dari rutinitas religius, pertanian subsisten, persepsi-persepsi mengenai pengelolaan
               hutan, ladang dan padang rumput serta kemampuan ruang yang dibutuhkan dalam suatu
               masyarakat yang melekat dengan paham moral ekonomi.

           456    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   464   465   466   467   468   469   470   471   472   473   474