Page 53 - Mozaik Rupa Agraria
P. 53
keseimbangan, asumsi tetap, hukum homeostasis dan siklus atau
titik kestabilan yang seimbang.’ 3
Paham ‘keseimbangan’ yang mendominasi sampai tahun
1970-an ini, pada akhirnya mulai dihadapkan dengan munculnya
konsep nonequilibrium yang berbasis pada sistem yang nonlinear.
Terminologi-terminologi seperti: variabilitas, resiliensi,
persistensi, resistensi, dan sensitivitas merupakan konsep-konsep
dinamis yang kemudian muncul dan menghadirkan berbagai
pertanyaan empirik mengenai kompleksitas ekosistem, keragaman
dalam ruang dan waktu serta implikasinya pada perubahan yang
tidak seimbang. Dari sinilah kemudian ketiga bentuk ekologi baru
itu muncul:
1. Pemahaman variasi ruang dan waktu mendorong
bergesernya dinamika perdebatan dari asumsi sederhana
mengenai hukum keseimbangan menjadi dinamika yang
kompleks, tidak pasti dan penuh kejutan
2. Eksplorasi skala proses-proses dinamis yang mengarahkan
pada interaksi non linear, analisis sistem hirarki dan
pemahaman pada pola spasial dari proses ekologis dari
skala kecil ke skala yang lebih luas
3. Pengenalan pada dinamika temporal pola dan
proses-proses dalam paleoekologi, ekologi
evolusioner dan sejarah lingkungan
Gambar. 1. Perhatian Ekologi
Dalam perkembangannya, berbagai disiplin ilmu yang
berbeda seperti antropologi, sosiologi, geografi, atau ekonomi
mengadopsi pemikiran ekologis dalam perspektif yang berbeda-
beda pula seperti dapat dicermati dalam ilustrasi berkut ini:
3 Sejumlah ranah ekologi yang mendominasi dapat dilihat pada abad ini dari Clements (1916),
seorang ahli ekologi tumbuhan yang tertarik pada persoalan suksesi atau pergantian, yaitu
bagaimana tumbuh-tumbuhan berubah seperti halnya komunitas-komunitas yang dilihat
sebagai superorganisme.
40 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang