Page 58 - Mozaik Rupa Agraria
P. 58
antara struktur dan skala agen harus menjadi pusat dari dinamika
pemahaman interaksi antara manusia dengan alam.
Lingkungan dalam skala yang berbeda dilihat sebagai
produk dan pola dari tindakan manusia. Hal ini berimplikasi
pada perspektif dalam sistem sosial ekologi yang lebih luas
sebagai hasil dari perubahan yang berkelanjutan maupun tidak
berkelanjutan dalam konteks yang spesifik yang ditandai dengan
kompleksitas, ketergantungan dan dinamika non linear. Hal ini
bisa dilihat misalnya dalam kajian mengenai proses-proses dimana
praktik-praktik lokal seperti bertani, mengolah tanah, menebang
pohon, mengolah rawa, membakar, menggembala, berburu dan
sebagainya, mempengaruhi lingkungan dari waktu ke waktu dan
bagaimana perpaduan antara perilaku yang diinginkan dan yang
tidak diinginkan oleh aktor sosial yang berbeda menghadirkan
dinamika lingkungan dan ekologi tertentu. Beberapa praktik
ekologi, memunculkan aspek-aspek yang penting dalam dinamika
alam dan perubahan lingkungan dan bagaimana ini kemudian
berkaitan dengan proses-prosessosial budaya. Implikasi
metodologi dari praktik ekologi semacam ini adalah membedakan
para aktor dengan mengacu pada status sosial, akses dan kontrol
produksi dan bagaimana pengendalian konflik berdampak pada
eksploitasi dan pengelolaan sumberdaya alam tertentu seperti
yang dijumpai dalam kehidupan sosial individu.
Selanjutnya ekologi baru juga memberikan pandangan
yang penting pada kompleksitas dan nonlinearitas dalam sistem
ekologi. Hal inilah yang memunculkan konsekuensi penting
pada persepsi tentang praktik, kebijakan dan persepsi tentang
lingkungan. Ketidakpastian, interdeteminasi dan keterkejutan
merupakan inti dari dinamika ekologis. Sistem pengetahuan kita
yang tidak lengkap serta sistem itu sendiri yang memungkinkan
kita untuk menemukan banyak kejutan. Isu-isu tentang risiko,
Ekologi Politik/Ekonomi Politik Sumberdaya Agraria dan Lingkungan Hidup 45