Page 150 - Kembali ke Agraria
P. 150

Sinar Harapan, 25 September 2004








                 Agenda Agraria untuk Pemerintah Baru








                    NDANG-UNDANG tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
               UAgraria (UUPA) No. 5 Tahun 1960 berada di persimpangan
               jalan. Terancam dikubur dalam-dalam dan digantikan oleh UU Sum-
               berdaya Agraria sebagaimana dirancang Badan Pertanahan Nasional
               (BPN). Betapa tidak, pasal terakhir dari RUU yang disusun BPN ini
               menandaskan bahwa “sejak ditetapkannya UU ini maka UUPA
               dinyatakan tidak berlaku”.
                   Sebelumnya, penulis sudah wanti-wanti agar penyempurnaan
               UUPA tidak sampai mengubah semangat kerakyatan dan orientasi
               kerakyatan yang dikandungnya (“Menimbang Penyempurnaan
               UUPA”, Sinar Harapan, 29 September 2003). Penulis juga pernah
               mengajukan format alternatif berupa amandemen untuk membendung
               RUU versi BPN (“Belasan Pasal UUPA Masih Relevan dan Perlu”,
               Sinar Harapan, 15 Juni 2004).
                   Kini, di tengah peringatan yang ke-44 kelahiran UUPA (24 Sep-
               tember 2004) kekhawatiran sejumlah pihak yang pro-UUPA sedang
               memuncak-muncaknya. Pasalnya pemerintah melalui BPN sudah
               selesai menggodok draft yang akan menggantikan eksistensi UUPA,
               yakni RUU Sumberdaya Agraria. Selepas dari BPN, naskah RUU
               tersebut kini berada di lingkaran istana presiden, menjelang dikirim
               ke senayan (DPR). Kita punya pertanyaan, apakah UUPA harus sung-
               guh dikubur atau sebaliknya dibangkitkan?
                   Berdasarkan kajian dan usaha alternatif yang dilakukan penulis

                                            131
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155