Page 153 - Kembali ke Agraria
P. 153
Usep Setiawan
agendanya sudah digariskan dalam Ketetapan MPR No. IX/2001
tentang pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam, yang
dikuatkan oleh Ketetapan MPR No. IV/2002, Ketetapan MPR No. I/
2003, dan Ketetapan MPR No.V/2003. Keempat, presiden yang terpi-
lih, hendaknya segera membentuk mekanisme dan kelembagaan
alternatif bagi penyelesaian konflik agraria yang kasusnya berjumlah
ribuan dan melingkupi hampir seluruh wilayah di Tanah Air. Ribuan
korban konflik agraria sudah terlalu lama menunggu penuntasannya.
Selain demi memenuhi rasa keadilan bagi korban, mekanisme
dan kelembagaan alternatif ini dapat menjalankan fungsi sebagai
wahana persiapan pelaksanaan pembaruan agraria sebagaimana
dicita-citakan para pendiri negeri. Pemerintahan dan elite politik hasil
Pemilu 2004 hendaknya menyadari bahwa pendahulu kita yang
merumuskan UUPA 1960 belum menuntaskan pekerjaannya dalam
membongkar akar-akar feodalisme dan imperialisme di lapangan
agraria kita. Tertundanya penuntasan agenda penataan ulang ta-
tanan kebangsaan menuju keadilan agraria bukan karena UUPA yang
out of date, melainkan karena interupsi yang memakan waktu 30 tahun
lebih oleh rezim Orde Baru yang kapitalis, korup, dan birokratik.
Akhirnya, semuanya berpulang kepada komitmen elite politik
yang duduk di kursi pemerintahan sekarang—khususnya Presiden,
anggota DPR dan DPD. Akankah meloloskan RUU Sumberdaya Agra-
ria yang menggantikan sama sekali UUPA, atau mau bersabar
menjalani proses penyempurnaan UUPA melalui jalan amandemen?
Dulu, waktu yang diperlukan untuk melahirkan UUPA lebih dari
sepuluh tahun (1948-1960). Maka untuk menyempurnakan UUPA
perlu waktu yang cukup alias jangan tergesa. Dulu ada “panitia
negara” untuk merumuskan UUPA. Apa susahnya di zaman sede-
mokratis ini juga dibikin panitia yang multipihak seperti itu.
Semoga, para pemimpin bangsa agraris ini dapat menangkap
pesan-pesan tersembunyi di balik UUPA itu, yang secara keseluruhan
memihak mereka yang lemah, terutama kaum tani penyedia makanan
kita. Selamat Hari Tani 2004! ***
134