Page 158 - Kembali ke Agraria
P. 158

Sinar Harapan, 12 Oktober 2004









                     Imajinasi Baru tentang Tanah dan
                                  Kekayaan Alam
                       Menyongsong Konferensi Internasional
                               Penguasaan Tanah (2)








                     RTIKEL ini adalah lanjutan dari tulisan “Menyongsong
               AKonferensi Internasional tentang Penguasaan Tanah” (11-13
               Oktober 2004). Bagian pertama telah mengupas orientasi pem-
               bangunan dan buahnya berupa kebijakan yang tumpang tindih,
               ketimpangan, konflik, kerusakan lingkungan, serta perlunya rembuk
               bersama. Pada bagian ini kita akan mencoba membangun imajinasi
               dalam rangka perbaikan kebijakan atas tanah dan kekayaan alam di
               masa depan.
                   Adapun alasan pemilihan tema “Penguasaan Tanah dan Keka-
               yaan Alam di Masa Indonesia yang Sedang Berubah” (Land and Re-
               source Tenure in Changing Indonesia) didasari sejumlah pertimbangan.
               Pertama, tanah sebagai pemangku dari sumber daya kehidupan lain-
               nya, masih terus jadi rebutan. Di masa reformasi tidak ada perubahan
               kebijakan yang berarti, justru kian menguatnya kapital besar di la-
               pangan agraria.
                   Kedua, di masa reformasi justru konflik yang diwarnai aksi-aksi
               penduduk berhadapan dengan para pihak yang hendak mengubah
               relasinya dengan tanah dan sumber-sumber alam lainnya itu, sema-
               kin menjadi-jadi. Ketiga, pengaturan tentang tanah dan kekayaan


                                           139
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163