Page 226 - Kembali ke Agraria
P. 226

Suara Pembaruan, 24 September 2005








                       Menagih Janji Reforma Agraria








                 ANJI adalah utang. Setahun lalu, saat kampanye pemilu, Susilo
               JBambang Yudhoyono berjanji, jika terpilih sebagai presiden akan
               menjalankan reforma (pembaruan) agraria. Janji ini disampaikan
               secara lisan yang disiarkan televisi dan radio, serta dalam naskah
               visi, misi dan program Susilo Bambang Yudhoyono-Muhammad
               Jusuf Kalla (Membangun Indonesia yang Aman, Adil, dan Sejahtera, Mei
               2004, hlm. 55-69).
                   Janji seorang calon presiden tentu bukan janji orang sembarang.
               Menagihnya pun tidak seperti anak kecil menagih janji ayahnya untuk
               bertamasya di kala liburan. Ketika janji ditebar seorang calon pemim-
               pin, ribuan bahkan jutaan rakyat menaruh harap akan adanya per-
               baikan mutu hidup melalui realisasi janji-janji para pemimpinnya.
               Tidak heran jika parameter utama dalam menilai kualitas seorang
               pemimpin di manapun adalah sejauh mana dia bersikap amanah.
               Amanah tak lain ialah usaha sungguh-sungguh mewujudkan janji-
               janjinya. Karena janji manislah, rakyat memilih figur pemimpinnya
               dalam pemilu lalu.
                   Sembari memperingati Hari Tani Nasional 2005 yang jatuh pada
               tanggal 24 September, sebagai bangsa dan warga negara, kita patut
               menagih janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menja-
               lankan pembaruan agraria. Kenapa kita perlu menagihnya? Selain
               karena negeri ini memang tengah membutuhkan penataan ulang
               struktur dan sistem agraria nasional sehingga lebih berkeadilan

                                           207
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231