Page 224 - Kembali ke Agraria
P. 224

Kembali ke Agraria

               kelembagaan, sehingga pelayanan kepada masyarakat terbengkalai.
               Ini tak menguntungkan, bahkan citra BPN kian terpuruk.


               Babak mesra
                   Relasi KPA-BPN, perlahan-lahan masuk fase pemulihan. Konsep
               pembaruan agraria yang diusung KPA semakin diserap BPN. Inilah
               babak titik balik yang mengantar pada relasi yang lebih mesra. Periode
               2002-2005 (sebelum Mas Joyo dilantik), KPA punya hubungan yang
               sangat mesra dengan BPN. Dalam makna, terjalin komunikasi intensif,
               terbuka dan egaliter. Tidak jarang juga KPA jadi penghubung bagi
               komunitas rakyat yang mengalami kasus tanah kepada BPN untuk
               mendapat perhatian dan penyelesaian.
                   Terlepas dari selesai tidaknya kasus tersebut, KPA memandang
               positif BPN karena mulai cepat tanggap menyikapi problem di la-
               pangan. Hubungan saling berbagi dan mengisi dalam rangka meng-
               ongkretkan gagasan pembaruan agraria ke dalam tubuh negara, terus
               bergulir dan kian mengerucut.
                   Namun, kemesraan ini terganggu ketika KPA berbeda pan-
               dangan dengan BPN dalam hal format penyempurnaan UUPA No
               5/1960. KPA berpandangan UUPA masih relevan untuk dipertahan-
               kan. Kalau pun ada penyempurnaan mestilah melalui amendemen.
               Sementara BPN merombak total UUPA. Struktur, format dan isi UUPA
               diganti dengan RUU yang sama sekali baru. BPN menyusun RUU
               tentang Sumberdaya Agraria sebagai pengganti UUPA. Perbedaan
               pandangan inilah yang memicu kerenggangan KPA dengan BPN.
               KPA mengkritik keras RUU yang disusun BPN, bahkan sampai pada
               penolakan RUU tersebut.


               Babak pertanyaan

                   Periode 2005 (sejak pelantikan Mas Joyo) ke depan, adalah babak
               penuh pertanyaan. Apakah hubungan baik BPN dengan kelompok-
               kelompok pro-pembaruan agraria akan berlanjut? Akan lebih mesra?
               Ataukah sebaliknya? Paradigma politik agraria yang dianut dan pro-

                                                                       205
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229