Page 220 - Kembali ke Agraria
P. 220

Kembali ke Agraria

               dilakukan secara sentral, integral dan serentak. Unsur keserentakan
               ini sebenarnya mengandung unsur yang positif, karena pelaksanaan
               pembaruan agraria untuk golongan penguasa tanah di mana pun
               juga tidak menyenangkan dan merupakan pengorbanan.
                   Oleh karena itu, pembaruan agraria sebaiknya dilakukan seren-
               tak dan dalam periode yang sesingkat mungkin. Semakin baik aparat
               perencana, pelaksana dan pengawas—termasuk pengadilan yang
               “bersih”, semakin besar wibawa penguasa, dan kemungkinan akan
               dituruti oleh masyarakat luas. Disadari bahwa pembaruan agraria
               sesungguhnya arena pemerdekaan kehidupan petani dan kaum mar-
               ginal lainnya.
                   Dikemukakan Gunawan Wiradi (2000) bahwa hampir semua
               pembaruan agraria yang dilakukan atas dasar kedermawanan peme-
               rintahan di berbagai negara menemui masalah keberlanjutan sehing-
               ga begitu minat dan kepentingan pemerintah berubah, habislah hasil-
               hasil positif dari pembaruan agraria.


               Agenda inklusif
                   Untuk itu perlu dipikirkan suatu pembaruan agraria yang tidak
               meninggalkan rakyat, sekaligus menggunakan momentum politik
               yang tersedia untuk mempercepat pembaruan agraria. Ini penting,
               mengingat pembaruan agraria tidak berhenti pada fase landreform
               dalam arti redistribusi penguasaan tanah belaka, melainkan upaya
               yang lebih menyeluruh, yakni pengaturan pemanfaatan, terutama
               penyediaan dan perlindungan atas infrastruktur untuk kebutuhan
               produksi dan konservasi yang berkelanjutan.
                   Langkah-langkah pembaruan kebijakan (policy reform), ditem-
               patkan sebagai anak tangga untuk memperkuat rakyat. Oleh sebab
               itu, pengorganisasian masyarakat, dalam makna membangun serikat-
               serikat rakyat petani dan nelayan di desa-desa, revitalisasi lembaga
               adat yang demokratis, penguatan kaum miskin di perkotaan, dan
               lainnya menjadi mutlak seiring perubahan kebijakan. Organisasi
               rakyat inilah yang akan menjadi penopang dan pendorong gerak


                                                                        201
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225