Page 271 - Kembali ke Agraria
P. 271

Usep Setiawan

            menamatkan otoritarianisme agraria.
                Pengalaman bangsa-bangsa mengajarkan bahwa reforma agraria
            yang berhasil selalu menyertakan pihak militer sebagai backing-nya
            rakyat sekaligus pengawal setia pemerintah yang sedang menabur-
            kan benih kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan bagi raknyat.
            Militer perlu segera mereposisi diri untuk terlibat mensukseskan
            pelaksanaan reforma agraria. Skenario ini mensyaratkan adanya
            instruksi yang tegas dari panglima tertinggi militer (Presiden) menge-
            nai agenda ini. Prasyaratnya, Presiden punya keyakinan penuh untuk
            memimpin langsung pelaksanaan reforma agraria.
                Pimpinan militer di semua level dikondisikan untuk tugas baru
            ini. Pendidikan dan pelatihan khusus untuk kalangan militer hen-
            daknya dilakukan guna memastikan semua jajaran memahami kon-
            sep yang cukup mengenai reforma agraria. Militer mesti paham tujuan
            reforma agraria sehingga dapat mengawalnya secara konstruktif.
            Reforma agraria yang intinya landreform—yang mengandung agenda
            redistribusi tanah, bagi rakyat kecil haruslah berlangsung mulus.
            Redistribusi tanah yang diawali “pengambilan tanah” dari penguasa
            tanah luas, lalu “pembagian tanah” kepada rakyat miskin rentan
            benturan. Peran militer sangat diperlukan terutama pada tahap ini.
                Militer harus mengamankan proses landreform secara tegas
            namum jernih supaya rakyat kecil benar-benar mendapatkan haknya.
            Militer harus mencegah para penumpang gelap mengail di air keruh.
            Militer harus menghadang gerakan kontra reform yang dilakukan
            oleh siapa pun. Prinsipnya, militer berdiri di belakang rakyat yang
            akan menerima manfaat reforma agraria.
                Apabila ini terjadi, potensi konflik agraria akan dapat diminima-
            lisir dan citra militer pun meroket di mata rakyat. Sebaliknya, apabila
            masih berperilaku seperti di Rumpin, kaum pemanggul senapan ini
            tak ubahnya awan kelabu penghambat terbitnya fajar keadilan ag-
            raria.***






            252
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276