Page 268 - Kembali ke Agraria
P. 268

Kembali ke Agraria

               perkebunan tersebut. Pola kemitraan yang adil dan serasi layak
               dikembangkan.
                   Belum lama ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menan-
               datangani Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan
               Pertanahan Nasional (11 April)—lihat kolom penulis di Majalah
               Hukumonline, edisi 3 Agustus 2006. Perpres ini layak diapresiasi
               sebagai momentum untuk memperkokoh niat guna memperbaiki
               kondisi agraria. Perpres itu menggariskan bahwa BPN berada di
               bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
                   Cakupan kewenangannya juga kian luas karena kini badan itu
               melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan secara
               nasional, regional, dan sektoral (Pasal 2). Semangat nasionalisme
               tergurat jelas pada bagian Menimbang (b); “bahwa tanah merupakan
               perekat NKRI, karenanya perlu diatur dan dikelola secara nasio-
               nal...”.
                   BPN kini memiliki 21 fungsi, di antaranya melaksanakan refor-
               masi agraria (poin h), pemberdayaan masyarakat (poin m), dan
               penanganan konflik pertanahan (poin n). Ketiga tugas/fungsi ini
               dapat menjadi pintu bagi penataan ulang struktur agraria sebagai
               problem pokok agraria. Kedeputian khusus yang menangani sengke-
               ta/konflik/perkara pertanahan hendaknya jadi benteng tangguh
               yang kapabel dan kredibel dalam menghadirkan rasa keadilan di
               tengah rakyat, termasuk menyelamatkan rakyat korban konflik HGU.
                   Kemerdekaan terasa hampa tanpa kedaulatan dan keadilan
               hakiki di lapangan agraria. Mengkongkretkan makna kemerdekaan
               sebagai jembatan emas menuju kemajuan dan kemakmuran bangsa
               hendaknya menjadi komitmen bersama menyertai HUT Proklamasi
               sekaligus menjelang Hari Agraria Nasional 2006. Semoga.***


               (Artikel ini ditulis bersama oleh Usep Setiawan dan Idham
               Arsyad)






                                                                       249
   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273