Page 263 - Kembali ke Agraria
P. 263

Usep Setiawan

            sebagai agenda pokok untuk segera digali, dirumuskan dan diper-
            juangkan.


            Sinergi untuk pembaruan
                Setelah BPN selesai direnovasi melalui Perpres 10/2006, kerja
            besar selanjutnya adalah memastikan seisi rumah (BPN) dapat
            bertugas sesuai fungsinya. Tim kerja yang berjiwa kerakyatan, bijak-
            sana, tangguh dan solid tentu menjadi syarat pokok yang akan meng-
            gerakkan BPN ke arah yang tepat, demi kemaslahatan segenap rakyat.
                Bekal yang hendaknya dimiliki pengisi struktur BPN adalah
            pemahaman objektif atas persoalan agraria yang dihadapi bangsa
            dan semangat juang untuk menjalankan reforma agraria yang me-
            mihak rakyat jelata. Untuk itu, diperlukan juga kesiap-sediaan untuk
            dekat dan bekerja sungguh untuk kemakmuran rakyat yang selama
            ini melarat. Hemat penulis, tarik ulur kewenangan bidang pertana-
            han antara pusat dan daerah ini sebenarnya tidak terlalu penting.
            Pembagian kewenangan yang jelas akan menjadi percuma, tanpa
            reforma agraria dengan perubahan struktur organisasi pemerintahan.
            Berbagai persoalan sengketa pertanahan tetap saja tidak bisa
            diselesaikan.
                Reforma agraria membutuhkan kebijakan nasional. Karena
            itulah, tidak bisa semua kewenangan bidang pertanahan diberikan
            kepada daerah. Pemerintah perlu membagi kewenangan secara pro-
            porsional. Berhentilah tarik-menarik kepentingan pusat dan daerah,
            lupakan kepentingan internal pemerintahan. Mulailah memikirkan
            solusi terbaik kondisi agraria di lapangan sehingga berbagai perso-
            alan agraria yang banyak memakan korban dapat segera diselesaikan
            (Kompas, 16/6/06).
                Diperlukan sinergi antara BPN bersama seluruh unsur peme-
            rintahan terkait lainnya dengan berbagai komponen sosial menuju
            penataan agraria menyeluruh. Para pelaku gerakan reforma agraria
            —seperti gerakan tani, nelayan, masyarakat adat dan kaum kiskin
            kota bersama para pendukungnya, hendaknya meletakkan Perpres


            244
   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267   268