Page 360 - Kembali ke Agraria
P. 360
Kembali ke Agraria
Sinergi antarinstansi pemerintahan pun masih menjadi tanda
tanya. Di lapangan, konflik agraria/sengketa tanah bukannya mere-
da, tetapi malah mengeras. Misalnya, kekerasan aparat di Alas Tlogo,
Pasuruan, Jawa Timur, mengusik kebeningan semangat reforma ag-
raria.
Sementara itu, hiruk-pikuk panggung politik kekuasaan men-
jelang Pemilu 2009 kini mulai terasa. Ada yang khawatir jika realisasi
reforma agraria dipaksakan dalam pasar politik yang gonjang-gan-
jing, itu akan terjebak sekadar gincu pemanis politik penguasa dalam
menarik simpati. Lebih jauh, reforma agraria dicemaskan akan menye-
leweng dan gagal akibat tarik-menarik politik praktis.
Kepastian
Tak pelak, saat reforma agraria akan dimulai tahun 2007, pada
detik yang sama tersimpan sejumlah tantangan yang menuntut pe-
nuntasan. Tentu saja, selain perlu tekun dan sabar, penuntasannya
juga butuh kepastian.
Karena mempercepat realisasi reforma agraria itu kebutuhan
bangsa, perlu sinergi dari komitmen pemerintah, pemerintah daerah,
parlemen, kampus, rohaniwan, pers, parpol, LSM, ormas tani, dan
pendukungnya. Kita tak bisa sekadar menuntut pemerintah saat bu-
tuh uluran tangan dalam memuluskan reforma agraria.
Pejabat dan aparat pemerintah pun tak boleh menganggap remeh
partisipasi publik dalam menyukseskan reforma agraria. Bangsa ini
harus dewasa, saling mengisi dalam menghadirkan kado manis bagi
rakyat jelata. ***
341