Page 358 - Kembali ke Agraria
P. 358
Kompas, 24 September 2007
Kado Manis Hari Tani?
ADA Hari Tani 2007 kita mengharapkan ada kado manis berupa
Pterlaksananya reforma agraria. Harapan ini berbeda dari kenya-
taan yang muncul pada Hari Tani Nasional 2005 sehingga membuat
saya memberi judul artikel “Kado Pahit di Hari Tani” (Kompas, 26/
9/2005).
Tahun 2007 boleh dibilang istimewa bagi perjuangan reforma
agraria di Indonesia. Beragam dinamika penting dalam konteks peru-
musan kebijakan agraria nasional satu per satu muncul pada tahun
ini. Dinamika ini ikut mewarnai kontekstualisasi Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria
(UUPA) yang terbit 24 September 1960. Reforma agraria yang tersurat
dalam UUPA kini menemukan momentum baru di tengah tak sedikit
duri.
Tonggak baru
Tonggak baru yang menjadikan reforma agraria kembali mene-
mukan konteksnya mencuat setelah rapat Presiden RI dengan Menteri
Kehutanan, Menteri Pertanian, dan Kepala BPN (28/9/2006). Dipero-
leh kabar rencana alokasi tanah untuk rakyat miskin melalui distribusi
dan redistribusi tanah sebagai bagian inti reforma agraria.
Pemerintah menegaskan akan mengalokasikan lahan seluas 8,15
juta hektar untuk dibagikan di 17 provinsi, 104 kabupaten. Lahan itu
berasal dari kawasan hutan produksi konversi. Dialokasikan pula
339