Page 354 - Kembali ke Agraria
P. 354

Kembali ke Agraria

               gai landasan idealisasi atas gerakan reforma agraria yang sejati (genu-
               ine agrarian reform). Muncul pertanyaan: sejauh mana kondisi prasya-
               rat di Indonesia saat ini? Kalau mau jujur, keenam prasyarat tadi
               pada kenyataannya memang belum sepenuhnya mantap tersedia.
               Ada dua pilihan. Pertama, menunggu semua prasyarat terpenuhi
               terlebih dahulu baru reforma agraria dijalankan. Atau, kedua, segera
               laksanakan dengan kekuatan yang ada sambil berusaha memenuhi
               prasyarat yang diperlukan?
                   Penulis condong tidak (lagi) menunggu. Setidaknya, kemauan
               politik pemerintah dan kekuatan organisasi rakyat kini mulai tumbuh
               berkembang maju. Keduanya batu pijak untuk memenuhi prasyarat
               lainnya.


               Komitmen pemerintah
                   Kemauan politik Presiden RI untuk memulai pelaksanaan refor-
               ma agraria dan keseriusan Badan Pertanahan Nasional RI meru-
               muskan model praktis reforma agraria sebagaimana ditugaskan
               Perpres 10/2006, patut diapresiasi positif. Presiden Susilo Bambang
               Yudhoyono dalam pidato politik (31 Januari 2007), menyatakan bang-
               sa ini menghadapi tiga masalah mendasar: tingginya tingkat kemis-
               kinan, pengangguran, dan besarnya utang pemerintah. Menurut
               Presiden, ketiga masalah itu mengalir dari masa lalu yang menjadi
               tantangan bersama masa kini.
                   Lalu, presiden mengabarkan: mulai tahun ini pemerintah akan
               membagikan tanah bagi rakyat miskin. Tanah yang dibagikan tersebut
               berasal dari hutan konversi maupun tanah-tanah lain yang secara
               hukum bisa dibagikan. Kebijakan reforma agraria akan dilakukan
               dengan prinsip tanah untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat. Ring-
               kasnya, “Reforma agraria mutlak untuk dilakukan...,” demikian
               komitmen RI-1.
                   Agenda strategis pemerintah ini perlu diapresiasi, dikaji substan-
               sinya sekaligus dikawal kritis implementasinya. Yang juga cukup
               melegakan, ditengarai juga kecenderungan meningkatnya perhatian


                                                                        335
   349   350   351   352   353   354   355   356   357   358   359